GENERASI NEWS

Kategori

Tidak Bisa Vaksin di UPT Puskesmas Polonia,Warga Jalan Ternak Mengeluh



Medan - Central : Masyarakat yang tinggal di Jalan Ternak, Jalan Pekong dan Jalan Starban mengeluh akibat tidak bisa melakukan suntik Vaksin Sinovac Covid-19 di puskesmas Polonia yang terletak di Jalan Polonia Gg.A Kecamatana Medan Polonia. Hal ini seperti pengakuan salah seorang warga bernama Akang (58) kepada wartawan. Keluhan warga tersebut disebabkan karena keinginan mereka untuk ikut program pemerintah Vaksinasi Covid-19 namun di puskesmas Polonia seakan dipersulit atau tidak dilayani. Padahal warga melihat setiap hari mulai Senin s/d Kamis sangat banyak masyarakat yang mendaftar dan disuntik Vaksin di Puskesmas tersebut. 


Ketika mereka mempertanyakan apa kendala mereka sehingga tidak bisa dilakukan Vaksin, salah seorang petugas tenaga kesehatan mengatakan karena mereka belum berusia 60 Tahun, karena Vaksin yang dilakukan di Puskesmas Polonia diperuntukkan untuk warga Lanjut Usia (Lansia), dan Pelayan Publik seperti petugas vihara, organisasi, ASN dan lain sebagainya yang sering bertugas sebagai pelayan publik.


" Kami sudah datang ke puskesmas itu untuk minta disuntik Vaksin, namun ada seorang petugas katakan kami belum bisa Vaksin karena usia belum 60 tahun. Sementara kami melihat banyak yang datang usianya juga tidak ada 60 tahun yang diterima dan disuntik Vaksin, ini kan aneh, apalagi kami ketahui mereka (warga yang disuntik-red) bukan warga dari kelurahan  Polonia,"kata Akang kesal.


Atik warga Jalan Pekong Kelurahan Polonia juga mengeluhkan hal yang sama. Dia mengaku sudah berulang kali mendatangi puskesmas Polonia untuk minta agar dapat di vaksin tapi selalu ditolak dengan alasan hanya untuk lansia. " Usia saya memang masih 57 tahun, sayakan takut dan kawatir kenak Covid-19, saya dengar di Puskesmas ada suntik Vaksin lho. Tapi saat disitu, saya ditolak karena usia saya belum mencapai 60 tahun (lansia). Padahal saat menunggu antrian, ada banyak saya lihat warga yang berdatangan tapi saya tidak ada kenal dan kebanyakan etnis Tionghoa yang usianya juga belum ada 60 tahun disuntik Vaksin. Kan aneh, apalagi saya lihat mereka kayak sudah ada yang kordinir bang,"terang Atik.


Salah seorang warga Jalan Pekong yang meminta namanya untuk dirahasiakan mengaku sudah melakukan suntik Vaksin di puskesmas Polonia namun mereka membayar kepada saah seorang petugas tenaga kesehatan berinisial Mr. Saat ditanya kenapa membayar, warga tersebut mengaku sangat butuh segera di vaksin meski usia mereka belum mencapai 60 Tahun. Warga tersebut mengaku membayar agar dapat di Vaksin. " Ya kalau tidak bayarkan tidak bisa di vaksin. Saya bayar sama salah seorang petugas bernama Mr dirumahnya di Jalan Mesjid kelurahan Polonia. Saya berani sumpah tidak bohong, tapi saya takut lho, makanya saya hanya sama wartawan saja mengaku,"ujar warga etnis Tionghoa tersebut sambil mengatakan dia membayar Rp.450 ribu untuk satu orang agar dapat diVaksin.



Informasi yang diterima Wartawan langsung dikonfirmasi kepada Kepala UPT Puskesmas Polonia dr.Surya S Pulungan, M.Kes diruangan kerjanya, Selasa (20/4/2021). dr.pulungan mengaku tidak mengetahui jika ada pengutipan uang untuk melakukan Vaksin bagi warga yang ingin di Vaksin. Selain itu, ditegaskan dr Surya Pulungan, bahwa Puskesmas Polonia menerima peserta vaksin terdiri dari dua golongan antara lain, Lansia dan Pelayanan Publik. " Usia yang diterima antara lain 60 tahun ke atas. Dibawah 60 tahun tidak kita terima meskipun dia mendampingi,"terang nya.


dr.Surya Pulungan juga meminta warga masyarakat jika ada mengetahui adanya pungutan diluar pengetahuannya terkait suntik Vaksin agar melaporkan langsung kepadanya disertai bukti rekaman, kwitansi ataupun saksi-saksi yang mengetahui. " Secara SOP nya, semua peserta vaksin itu gratis dan tidak ada dipungut biaya. Kalaupun ada yang memberikan tanpa kita minta itu bukan urusan kita, namanya juga mereka memberikan sekedar untuk ganti lelah. Tapi kalau katanya dikutip Rp.400 s/d 500 ribu per orang saya pastikan itu tidak ada,"kata nya lagi.


Diakui dr.Surya di Puskesmas Polonia sangat banyak warga yang melakukan vaksin dan kebanyakan etnis Tionghoa. " Pernah pertama sekali vaksin ada, saya himbau melalui Kepling untuk mendata warga yang ingin di vaksin, namun hanya sedikit yang merespon datang untuk di Vaksin. Tapi saya lihat kesadaran warga Tionghoa untuk disuntik Vaksin sangat tinggi. Sehingga kita terima mereka yang memenuhi syarat yakni Lansi dan pekerja Pelayanan Publik,"terangnya.


Sementara itu, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim ketika diminta tanggapan terkait dugaan adanya biaya yang harus diberikan warga agar mendapat vaksin di UPT Puskesmas Polonia, mengatakan sebaiknya masalah tersebut dapat dibuktikan langsung dan tidak hanya sekedar katanya dan cerita yang didengar. " Jika ada bukti dan dapat dipertanggungjawabkan, kita bisa segera tindaklanjuti dengan memanggil Kadis Kesehatan, Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan (nakes) ditempat itu,"pungkasnya.(red)

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *