GENERASI NEWS

Kategori

Wali Kota Harap Kehadiran Ikan Bakar Pondok Cendana Tambah Destinasi Kuliner Medan

By On Februari 02, 2019


                Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH  mengatakan bahwa Kota Medan selain terkenal akan keanekaragaman budaya, adat istiadat, suku dan agama. Di samping itu ibukota Provinsi Sumatera Utara  juga terkenal akan keanekaragaman kulinernya yang sudah tidak diragukan lagi kelezatannya. Artinya, berbagai macam makanan kunliner musantara yang ada di Indonesia dapat ditemukan di Kota Medan.
                Apalagi papar Wali Kota, perkembangan dunia kuliner pun semakin lama semakin berkembang. Adanya seni dalam dunia kuliner ini membuat makanan tidak lagi sekedar sebagai pemenuhan kebutuhan pokok tetapi juga merupakan bagian dari gaya hidup. Itu sebabnya Kota Medan saat ini semakin ramai diwarnai banyaknya rumah makan maupun kafe yang terus berdiri.
                Demikian disampaikan Wali Kota ketika menghadiri pembukaan Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana di Komplek Pertokoaan Cemara Asri, Sabtu (2/2). Kehadiran  Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana ini diharapkan semakin menambah keragaman kuliner sehingga semakin menguatkan julukan Medan sebagai kota kuliner.
                “Kehadiran Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana ini menunjukkan persaingan bisnis kuliner di Kota Medan semakin ketat. Oleh karenanya dia berharap agar Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana harus dikelola dengan sistem manajemen dengan baik, mulai dari pelayanan  dan cita rasa sehingga  mampu eksis dan maju di tengah-tengah masyarakat Kota Medan,” kata Wali Kota.
                `Oleh karenanya mantan Wakil nWali Kota dan Sekda Kota Medan itu berharap Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana semakin menambah destinasi kuliner di Kota Medan. Dengan demikian baik warga maupun wisatawan yang datang banyak punya  alternatif untuk menikmati tempat kuliner.
                Pembukaan Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan Wali Kota bersama Staf Khusus Kasad Mayjen TNI Cucu Sumantri, Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon, Brigjen TNI Fachri Murad dari Mabes AD, mantan Dandim 0201/BS Kol Inf Bambang Herqutanto yang kini bertugas di Pusintel AD serta Hanjaya selaku owner.
                Sebelumnya menurut Sanjaya, owner Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana bertekad untuk memberikan sajian aneka ikan bakar maupun seafood yang tidak diragukan lagi kelezatan rasanya. Dalam upaya mendukung rasa dan kelezatan ikan bakar dan seafood,  Sanjaya menjelaskan. mereka sengaja tidak memasang mesin pendingin ruangan (ac) dalam bangunan berlantai 3 tersebut.

                “Untuk menyejukkan ruangan, kami hanya menggunakan kipas angin. Sebab, kehadiran ac dapat mengurangi rasa dan kelezatan ikan bakar dan seafood yang kami sajikan karena cepat keras. Itu sebabnya semua Rumah Makan Ikan Bakar Pondok Cendana yang kami dirikan di sejumlah tempat tidak ada yang dilengkapi ac,” jelas Sanjaya.

Kinerja Walikota & Wakil Wali Kota Batam Perlu Dipertanyakan...!!!

By On Februari 02, 2019

Expose.web.id,  Tanggal : 31 Januari 2019.  Hari :  Kamis   Pukul  : 12.00 Wib   Bertempat :  Di Gedung Kantor Walikota BATAM.     Berikut beberapa petikan wawancara khusus tentang Pelantikan Reshufel atau Bongkar Kabinet di tubuh Pemko Batam.    " Pelantikan Pemerintahan yang diatas 371 orang perinciannya  : 1. Administrator  :  70 orang  2.  Pengawas  :  230 orang  3. Kepsek (Kepala sekolah)  :  70 orang  4.  Fungsional / Satpol PP : 60 orang  5. Fungsional P2PD ( Penyelenggara Pengurusan Pemerintah Daerah) :  2 orang    6. Dokter utama : 1 orang    7. Pustakawan : 1 orang. "    " Kalau Perincian  Pemerintahan  : 1. Kabag :  1 orang   2. Camat :  2 orang    3. Sekcam  :  4 orang  5. Lurah  :   8 orang   6. Seklur :  13 orang, papar beliau. "     " Apa dasarnya dilantik sudah dijelaskan  diatas sama pak Walikota. " tambah beliau. "     " Saya pikir menjadi bahagian dari hal yang lazim di pemerintahan di awal tahun  bongkar kabinet di awal tahun anggaran belum jalan. Nanti akhir tahun pengalaman yang baik. " Pertanyaan dari Tim awak media lain, Gimana pak, tentang penataan jembatan barelang dengan para pedagang..??      " Pedagang harus ditata lebih baik di sementarakan disitu sebelas kios, yang saya minta 11 masuk. "   " Yang diluar buat kayu-kayu, tak terarah di bongkar semua,  Itukan proyek nasional, akan dijadikan tempat wisatawan dan bisa menjadi salah satu destinasi untuk menambah semaraknya Batam, Rempang, dan Galang. "      " Itu karena duduk disitu coba lihat, kalau sudah jadi kita duduk disitu kelihatan ujungnya pulau-pulau sekitarnya, atau dari sana kita lihat luar biasa cantiknya bale-bale,  ada kayu-kayu yang tak tentu arah. "      " Jadi saya bilang ini dibongkar bukan persoalan. "     ' Apa ini harus  sudah ditata lebih baik itu saja, jadi itu sudah saya minta Satpol PP agar ditata lebih baik, kalau dibangun bentuknya itu memang sesuai perencanaan kita. Apa model, eh... eh... ehhh villa-villa, begitu orang harus dibukit nyaman khusus untuk diseputaran Rempang, Galang proyeknya proyek Kementerian dalam negeri, ehhh... Kementrian PU. "   Tim awak media ini hanya menanyakan 1 (satu) pertanyaan saja, Terkait statement bapak WAWAKO tadi tentang reshufle kabinet ini, Apakah ini murni, atau Apakah ada indikasi Politik bagi-bagi kekuasaan..??"" Tolong dijawab pak, terimakasih.      " Ya, Apa itu bos,  Kan,  tadi sudah saya  jelaskan, mau melakukan rotasi mutasi, promosi itu sebaiknya diawali setiap tahun, dan itu rutin diseluruh instansi-instansi jadi sampai triwulan 1 biasa bongkar-bongkar kabinet. "      " Karena itu kita Mengevaluasikan setahun yang lalu, ada yang harus di naikkan, tapi ada juga yang harus dipromosikan, dan ada juga hanya perlu dirotasikan. "    " Itu hal biasa setiap di Pemerintahan daerah. Jadi tak usah beratensi bahwa kebijakan kita buat dengan maksud berprefensi dengan teradensi politis, tidak ada pikiran kesitu. "      " Sebab orang itu dilantik atau tidak dilantik, kalau kami mau olah semuanya, bisa kami realisasikan, kita pertimbangkan untuk kinerja, tutup beliau dengan nada sedikit gemetar. "    #TIM#

Hubungan Sister City Medan & Gwangju Jadi Liputan Khusus Majalah Ternama Korea

By On Februari 01, 2019


            Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menerima kunjungan Seulki Lee, seorang wartawan surat kabar dari Kota Gwangju, Korea Selatan di Balai Kota Medan, Jumat (1/2). Selain bersilaturahmi, kunjungan itu dilakukan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana hubungan sister city (kota kembar) yang terjalin antara Kota Medan dengan Kota Gwangju sejak penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU) yang dilakukan  tahun 1997.
            Dalam pertemuan dengan Wakil Wali Kota, Seulki Lee menanyakan tentang bagaimana hubungan antara Kota Medan dengan Kota Gwangju bisa terjalin dengan baik. Wakil Wali Kota langsung menjelaskan, hubungan yang terjalin sejak tahun 1997 dibuktikan dalam bentuk diabadikannya nama Kota Gwangju sebagai nama salah satu jalan di Kota Medan tahun 2002.
            Kemudian Wali Kota memaparkan lagi, hubungan baik tersebut bermula dari seringnya pertukaran pelajar antara Kota Medan dan Kota Gwangju. Selain itu, latar belakang jalinan kerjasama di bidang ekonomi antar kedua kota, menjadikan hubungan tersebut semakin baik dan harmoni sehingga kedua pihak memutuskan nama Kota Gwangju dibuat di pusat bisnis kala itu yakni kawasan Kesawan.
           Khusus pertukaran pelajar, Akhyar mengatakan  sudah dilakukan sejak tahun 1999. Setiap tahunnya para pelajar dari Kota Gwangju yang datang ke Medan dijamu di rumah dinas Wali Kota Medan. Dalam jamuan tersebut, Pemko Medan menyajikan berbagai kuliner khas Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya. Selain itu, tidak jarang para pelajar yang datang juga diajak ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumut seperti ke Danau Toba.
            ‘’Sebagai kota yang sama-sama berkembang, saya merasa banyak hal yang mendasari kenapa Kota Medan dan Kota Gwangju menjadi sister city. Kami sendiri banyak belajar dari Kota Gwangju tentang penataan kota. Sebaliknya, Kota Gwangju juga banyak mengadopsi beberapa hal dari Kota Medan untuk diterapkan di sistem pemerintahan Kota Gwangju,’’ kata Wakil Wali Kota.
            Disamping itu terang Akhyar didampingi Kadis Kominfo Zain Noval, Kadis Kebudayaan Suherman, Kabag Hubungan Antara  Kota dan Daerah (Hakda) Setda Kota Medan Rivai, Kabag Humas Ridho Nasution, Kota Medan juga belajar dari Kota Gwangju tentang sistem penanganan sampah. Namun pada kenyataannya, Seulki Lee mengungkapakan bahwa Kota Gwangju juga memiliki masalah yang sama terkait penanganan sampah, terutama menangani sampah plastik.
            ‘’Saya merasa permasalahan sampah bukan hanya menjadi problem Kota Medan saja. Di kota Kami Gwangju, pemerintah juga dihadapkan dengan permasalahan yang sama. Sebagai seorang jurnalis, saya melihatnya ini sudah menjadi permasalahan seluruh kota baik di dalam maupun di luar negeri. Meski pemerintah Kota Gwangju sendiri sudah mencoba berbagai sistem dalam penanganannya, namum sampah masih tetap menjadi masalah yang pasti akan tetap dihadapi semua kota terutama sampah plastik,’’ papar Seulki Lee.
            Selain masalah sampah, Wakil Wali Kota kemudian mengungkapkan, Pemko Medan juga berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan peralatan medis yang canggih sehingga warga Kota Medan dapat mempercayakan pengobatannya di seluruh rumah sakit di Kota Medan..
            Usai perbincangan, Wakil Wali Kota berharap hubungan baik antara Kota Medan dan Gwangju tetap terjaga dengan baik. Selain itu, kerjasama di berbagai bidang dapat ditingkatakan lagi seperti  pengelolaan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sehingga mengangkat ekonomi masyarakat Kota Medan.
            ‘’Banyak hal yang bisa dipelajari dari Kota Gwangju. Belajar itu dari mana saja dan siapa saja. Berbagai ilmu yang didapat dari berbagai kota hendaknya menjadi masukan yang semakin membangun Kota Medan. Namun Kota Medan akan tetap dibangun, berkembang dan menjadi Kota Medan sendiri. Artinya Kota Medan tetap punyajati diri,’’ pungkas Wakil Wali Kota.
           Semua hasil wawancara yang dilakukan menurut  Seulki Lee akan dimuat di surat kabar regional terkemuka di Korea Selatan bernama Moodeung Iibo dalam rangka memperingati hari jadi surat kabar tersebut yang ke 30. Di samping itu juga menjadi liputan khusus kota Gwangju dengan beberapa pemerintah daerah di Negara ASEAN, termasuk DKI Jakarta.
            Diharapkan melalui pemberitaan yang direncanakan akan terbit dalam waktu dua minggu ke depan, Seulki Lee berharap berdampak dengan semakin banyak warga dari Korea Selatan dan kota Gwangju yang datang berkunjung ke Kota Medan. Dengan demikian akan berimbas denganpeningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Medan dari sektor pariwisata.

Tidak padam Listrik Saat Acara Imlek

By On Februari 01, 2019

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2570 tanggal 5 Februari 2019, Anggota DPRD Kota Medan Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B, Jumat (01/02/2019) meminta kepada PT. PLN untuk tidak melakukan pemadaman listrik terutama saat menjelang hari raya Imlek dan puncak acara Imlek, dimana seluruh keluarga Tionghoa yang merayakan Imlek sedang mengikuti Sembah Yang.
” Malam hari, menjelang puncak pergantian tahun baru Imlek 2570, keluarga akan berkumpul semua dirumah untuk makan bersama. Pada momen kumpul keluarga ini diharapkan agar tidak ada pemadaman listrik dan gangguan jaringan air PDAM Tirtanadi ke rumah-rumah warga,” paparnya.
Wong mengimbau, warga Tionghoa yang merayakan Imlek tidak melakukan hal-hal yang mengganggu ketertiban umum dan merayakan Imlek dengan cara-cara yang berlebihan.
Pria yang akrab disapa Tarigan ini juga meminta aparat Kepolisian untuk melakukan patroli keliling lebih intensif. Kejadian begal di Jalan Sutrisno Medan menjadi pelajaran bagi kita agar lebih berhati-hati jika hendak merencanakan keluar rumah. Pelaku begal di Jalan Sutrisno ini menjadi PR bagi aparat Kepolisian untuk segera mengungkap pelakunya.
Kemeriahan tahun baru Imlek biasanya banyak juga warga Kota Medan yang merayakannya keluar kota sekaligus berwisata bersama keluarga. Secara khusus, Tarigan meminta agar akses Jalan Tol Medan – Tebing Tinggi dibuka kembali untuk masyarakat yang hendak berlibur atau merayakan Imlek bersama keluarga di kampung halaman seperti Siantar, Tarutung, Padangsidimpuan serta kota lainnya.
” Kalau waktu Natal dan Tahun Baru kemarin akses tol Sei Rampah – Tebingtinggi dibuka gratis, harapan kita untuk momen Imlek ini juga dibuka kembali untuk umum dan gratis hanya sampai beberapa hari selama Imlek. Dihimbau juga kepada masyarakat dan diperhatikan juga jika meninggalkan rumah dan memasang lilin, apinya jangan terlalu besar agar tidak terjadi kebakaran.

Pihak Kepolisian Diminta Meningkatkan Patroli Keamanan

By On Februari 01, 2019

Akhir-akhir ini, pelaku tindak kejahatan jalanan kembali membuat resah masyarakat Kota Medan, ini terbukti dari video yang viral di media sosial beberapa waktu lalu, terkait aksi begal yang terekam camera CCTV di Jalan Sutrisno, Kota Medan.
Masyarakat Kota Medan tentunya ingin jaminan keamanan di Kota terbesar ketiga di Indonesia ini tetap kondusif, apalagi menjelang hari Tahun Baru Imlek 2019 yang sebentar lagi akan dirayakan oleh masyarakat etnis Tionghoa di seluruh Indonesia khususnya Kota Medan.
Demikian dikatakan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Drs. Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B kepada wartawan, Kamis, (01/2/2019) di ruang kerjanya.
” Kita minta pihak Kepolisian Polrestabes Kota Medan meningkatkan patroli rutin dilokasi yang dianggap rawan kejahatan. Jika dibutuhkan, tambahkan saja pos-pos pengamanan khususnya pada jam-jam rawan,” terang Wong.
Sambung Ketua DPD GEMABUDHI Sumut ini lagi, selain peran Polisi, peran TNI juga berpengaruh dalam memberi rasa aman kepada masyarakat, mulai dari petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa jika didukung masyarakat, maka diharapkan kekondusifan Kota Medan dapat semakin terjaga dengan baik, masyarakat juga dapat merasa aman dan nyaman.
Tambah Politisi dari Partai PDI Perjuangan Kota Medan ini, Pemerintah Kota Medan mulai dari Kecamatan, Kelurahan hingga Kepala Lingkungan agar menghidupkan kembali Poskamling dan sistem keamanan lingkungan di wilayah masing-masing.
Wong juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya para pengendara sepeda motor agar jangan takut melaporkan tindak kejahatan tersebut.
” Cepat laporkan jika ada menemukan tindakan yang mencurigakan. Jadi, masyarakat ini diminta supaya aktif dan jangan takut. Informasi dari masyarakat ini nantinya dapat menjadi masukan kepada pihak petugas keamanan (Kepolisian-red) untuk segera direspon. Kota Medan yang sudah kondusif dan aman, agar jangan sampai kita membuka peluang lagi untuk pelaku kejahatan, beraksi di tengah malam. Apalagi, Tahun ini juga akan menjelang Pileg (Pemilihan Legislatif) dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,” ujar Ketua Taruna Merah Putih Kota Medan ini.
Senada dengan Wong Chun Sen, Kaporestabes Kota Medan, melalui Kasat Reskrim Polretabes Medan, AKBP Putu Yudha Prawira baru-baru ini juga telah menghimbau kepada seluruh jajarannya untuk tidak segan-segan memberikan tindakan tegas dan terukur pada pelaku kejahatan, apabila pelaku melawan dan membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa masyarakat dan juga petugas Kepolisian.
” Kepada masyarakat yang sebentar lagi merayakan hari raya Imlek dan pergi meninggalkan rumah agar mengunci rumahnya dan menitipkannya kepada tetangga atau kepada pihak keamanan kompleks (bila tinggal di kompleks perumahan) dan pada saat bepergian jangan menggunakan perhiasan yang mencolok yang dapat mengundang pelaku kriminal,” tegasnya.

Alamak....!!!  Gedung DPRD Sepi, Aspirasi Masyarakat Tertunda

By On Februari 01, 2019

  Hari :  Kamis,   Tanggal :  31 Januari 2019   Pukul  :   11.30 Wib.  Lokasi : Gedung DPRD kota Batam. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Penyusunan Peraturan DPRD,   Tentang tata tertib DPRD yang memuat dari BAB  :   I. Ketentuan umum   II . Fungsi tugas dan wewenang   III . Keanggotaan   IV . Pelaksanaan hak DPRD yaitu : Tentang Hak interpelasi, hak angket atau hak veto dan hak menyatakan pendapat.   BAB V.  Tentang kewajiban anggota DPRD  BAB VI. Fraksi  BAB VII. alat Perlengkapan DPRD  BAB VIII. tentang Persidangan rapat dan Pengambilan Keputusan  BAB IX.  Tata Cara Pembentukan Daerah   BAB X. Tentang Kode etik  BAB XI. Larangan dan sanksi   BAB XII. Pemberhentian antar waktu, Penghentian antar Waktu dan Pemberhentian sementara  BAB XIII.  Tentang Penyidikan  BAB XIV.  Tentang Pelaksanaan konsultasi  BAB XV. Tentang Penerimaan Pengaduan dan Penyaluran aspirasi masyarakat.  BAB XVI. pelaksanaan Tugas, Kelompok Pakar atau Tim ahli.   BAB XVII. Tentang ketentuan Peralihan    BAB XVII. Ketentuan Penutup.   Tim awak media ini sempat mewawancarai beberapa Pegawai dan Staf DPRD Kota Batam yang tidak ingin kita sebutkan namanya.  Dari beberapa petikan wawancara ini, mereka sangat koperatif, jujur dan bersahaja, " Disini pak, anggota dewannya enak sekali, jadwal kerjanya datang suka-suka dan pulangpun dengan suka-suka. " sebut salah seorang pegawai pria. Seorang Pegawai wanita, juga kita tanyakan, Apakah bapak para dewan sudah hadir, " Belum bu," jawabnya.       #TIM#

BPK RI Diminta Masyarakat Agar Memeriksa Dana Reses DPRD Kota Tebing Tinggi Tahun 2018

By On Januari 31, 2019

Tebing Tinggi, Expose
Kasus dugaan korupsi dana reses DPRD Kota Tebing Tinggi yang sempat ditangani oleh pihak Kejaksaan Negeri sudah menjadi potret buruk atas kinerja DPRD selama lima tahun menjabat.

Kinerja DPRD itu dinilai tidak pro masyarakat, hal itu terungkap sesuai data temuan BPK RI tahun 2017 yang menerangkan bahwa anggaran dana reses DPRD yang digunakan untuk melakukan sosialisasi di beberapa lokasi di kelurahan menuai kerancuan yang diduga merugikan keuangan Negara/Daerah mencapai 625 juta rupiah.

Komentar beberapa media mengungkapkan bahwa kondisi itu mereka ketahui dari salah seorang oknum Sekwa benisial “SN” yang menyatakan bahwa pengembalian kerugiaan atas penggunaan dana reses DPRD itu terkait 25 Oknum DPRD Kota Tebing Tinggi.

Penegasa pengembalian itu juga di ungkap beberapa mass media saat melakukan konfirmasi pada salah seorang oknum pihak kejaksaan “Kasi Pidsus” menerangkan bahwa benar bahwa 24 Oknum DPRD Kota Tebing Tinggi telah mengembalikan kerugian keuangan Negara/Daerah atas temuan BPK RI yang mencapai 625 juta, namun salah satu Oknum DPRD belum melakukan pengembalian sebab oknum tersebut lagi bermasalah dengan tindak pidana umum terkait Narkoba.

Fakta ini nilai salah seorang kelompok masyarakat yang diwakili oleh “S.Tambunan” saat dikonfirmasi awak media menerangkan bahwa kasus dugaan korupsi dana reses itu diduga terkait pemalsuan data. Dimana “S.Tambunan” menerangkan bahwa sesuai data BPK RI tahun 2017, menerangkan bahwa pelaksanaan kegiatan reses DPRD Kota Tebing Tinggi dibeberapa tempat itu hanya dihadiri beberapa orang saja dan bukan dihadiri ratusan orang.

Ditambah sesuai keterangan data bahwa hasil wawancara dengan Sekwan, diketahui bahwa belum ada pedoman yang mengatur pelaksanaan kegiatan reses pimpinan dan anggota DPRD Kota Tebing Tinggi tahun 2017.

Hingga laporan pertanggungjawaban disusun berdasarkan praktik-praktik sebelumnya yang telah diterapkan dalam pelaksanaan reses. Sekwan juga mengungkapkan tidak pernah mengikuti kegiatan reses dan hanya menerima laporan dari Koordinator Tim Pendamping. (TIM)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *