GENERASI NEWS

Kategori

PTPN III Kembali Berangkatkan 62 Orang Karyawan Umroh

By On April 01, 2019

PTPN III (Persero) kembali memberikan apresiasi kepada para karyawan yang berprestasi di bidang keagamaan untuk melaksanakan ibadah umroh. Sebanyak 62 orang diberangkatkan dalam acara pelepasan di Aula Elais Guinensis Kantor Direksi Medan pada Kamis (28/3/2019).
Senior Executive Vice President Koordinator PTPN III (Persero), Suhendri dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para calon jamaah umroh karena sudah terpilih menjadi tamu Allah dan wajib bersyukur karena telah mendapatkan nikmat yang tak ternilai harganya, sekaligus mengingatkan kepada peserta umroh untuk tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatan selama menjalani umroh, jangan sampai kesehatan menghalangi khusuknya pelaksanaan ibadah umroh ini.
Pada kesempatan yang sama, Suhendri juga menghimbau kepada peserta umroh untuk dapat mendoakan keluarga, kerabat, dan yang paling penting adalah mendoakan PTPN III (Persero) agar semakin baik kinerjanya dan tetap jaya sehingga program program seperti ini bisa terus diselenggarakan. “ Kami ucapkan selamat menunaikan ibadah umroh bagi Bapak/Ibu sekalian semoga diberikan kesehatan dan keselamatan dari keberangkatan sampai kembali ketanah air nantinya” tutup Suhendri.
Pittor Hidayatullah Siregar, karyawan yang mewakili para calon jamaah umroh mengucapkan terima kasih kepada PTPN III yang telah memberikan kesempatan kepada karyawan sehingga berkesempatan pergi ke tanah suci sekaligus memberikan fasilitas yang diperlukan selama menjalani umroh. “ Kami doakan semoga Perusahaan yang kita cintai ini bertambah maju dan memperoleh keuntungan yang berlimpah” tambah Pittor.

PTPN III Kembali Berangkatkan 62 Orang Karyawan Umroh

By On April 01, 2019

PTPN III (Persero) kembali memberikan apresiasi kepada para karyawan yang berprestasi di bidang keagamaan untuk melaksanakan ibadah umroh. Sebanyak 62 orang diberangkatkan dalam acara pelepasan di Aula Elais Guinensis Kantor Direksi Medan pada Kamis (28/3/2019).
Senior Executive Vice President Koordinator PTPN III (Persero), Suhendri dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para calon jamaah umroh karena sudah terpilih menjadi tamu Allah dan wajib bersyukur karena telah mendapatkan nikmat yang tak ternilai harganya, sekaligus mengingatkan kepada peserta umroh untuk tetap menjaga kondisi fisik dan kesehatan selama menjalani umroh, jangan sampai kesehatan menghalangi khusuknya pelaksanaan ibadah umroh ini.
Pada kesempatan yang sama, Suhendri juga menghimbau kepada peserta umroh untuk dapat mendoakan keluarga, kerabat, dan yang paling penting adalah mendoakan PTPN III (Persero) agar semakin baik kinerjanya dan tetap jaya sehingga program program seperti ini bisa terus diselenggarakan. “ Kami ucapkan selamat menunaikan ibadah umroh bagi Bapak/Ibu sekalian semoga diberikan kesehatan dan keselamatan dari keberangkatan sampai kembali ketanah air nantinya” tutup Suhendri.
Pittor Hidayatullah Siregar, karyawan yang mewakili para calon jamaah umroh mengucapkan terima kasih kepada PTPN III yang telah memberikan kesempatan kepada karyawan sehingga berkesempatan pergi ke tanah suci sekaligus memberikan fasilitas yang diperlukan selama menjalani umroh. “ Kami doakan semoga Perusahaan yang kita cintai ini bertambah maju dan memperoleh keuntungan yang berlimpah” tambah Pittor.

Puluhan Karyawan Sari Mutiara Mendatangi DPRD Kota Medan

By On April 01, 2019


Puluhan karyawan Rumah Sakit Sari Mutiara kembali mendatangi DPRD Medan, Senin (1/4/2019). Namun untuk kesekian kalinya permasalahan yang sudah berlangsung berbulan-bulan itu, tak juga menemukan titik temu.
Seyogyanya, kedatangan mereka untuk menemui Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung. Namun selama 2 jam menunggu, pimpinan dewan ini tak kunjung hadir. Akhirnya kedatangan mereka diterima oleh Komisi B.
Dalam rapat yang dipimpin Edward Hutabarat dan Wong Chun Sen, permasalahan tak mencapai titik temu lantaran pihak manajemen RS Sari Mutiara tidak hadir.
Mewakili rekannya, Suaidah mengatakan, mereka sudah 3 bulan tidak mendapat gaji sejak operasional RS Sari Mutiara berhenti.
"Kami sudah 3 bulan kami tidak menerima gaji, bahkan iuran BPJS kami yang dipotong dari gaji sampai sekarang pun tidak kami terima. Kami yang dituntut menyelamatkan nyawa manusia, tapi justru pihak rumah sakit tidak profesional karena dari sisi kemanusiaan kami butuh biaya hidup," ucapnya.
Lanjutnya lagi, sudah berbulan-bulan berjuang namun masalah mereka tak kunjung teratasi. "Apa sulitnya menegakkan hukum ketenagakerjaan? Apa karena pembina rumah sakit adalah anggota DPD RI makanya masalah kami dibiarkan, "kata perempuan berhijab ini.
Dalam pertemuan itu, Edward Hutabarat menyoalkan ke Dinas Tenaga Kerja apakah sudah menerima surat dari pihak RS Sari Mutiara yang menyatakan berhenti beroperasi. Petugas disnaker yang berada di ruang rapat mengaku, secara resmi dan tertulis belum menerima pemberitahuan apapun dari manejemen RS Sari Mutiara.
"Apakah benar bahwa para perawat belum memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) sesuai dengan aturan UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit. Karena akibat hal ini rumah sakit mengalami kesulitan dan harus menombok biaya operasional sebesar Rp 1,3 miliar ," kata Edward.
Namun hal ini dibantah para karyawan yang hadir sekitar 12 orang di ruang komisi B. Sementara, puluhan rekan mereka lainnya menunggu di halaman gedung DPRD Medan. "Tidak benar itu. Kami ini sudah puluhan tahun bekerja. Jika alasan itu, kenapa tidak dari awal saja saat berlakunya aturan BPJS Kesehatan ," ucap sejumlah karyawan yang hadir.
Akhirnya rapat diputuskan untuk dijadwalkan ulang dengan mengundang pihak management RS Sari Mutiara, Disnaker Sumut dan BPJS Ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan.
"Rapat tidak bisa kita lanjutkan karena pihak manajemen RS Sari Mutiara tidak hadir. Kita akan jadwalkan kembali untuk mengundang Disnaker Sumut dan lainnya ," kata politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk diketahui, sebelumnya beberapa hari lalu para karyawan RS Sari Mutiara ini telah bertemu dengan Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung. Pertemuan berlangsung di ruang pimpinan, namun tanpa dihadiri pihak rumah sakit. Pertemuan berikutnya dijadwalkan ulang, sekaligus mengundang manajemen RS Sari Mutiara dan Dinas Tenaga Kerja. Sayangnya, pertemuan ini pun tak dihadiri pihak rumah sakit.

Komisi D Kecewa Atas Sikap Plt. Kadis Perhubungan

By On April 01, 2019

Sejumlah anggota Komisi D DPRD Medan kecewa atas sikap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat. Pasalnya, saat mereka melakukan kunjungan kerja ke dinas tersebut, Senin (1/4/2019), Renward tidak berada di kantor.
Kunjungan tersebut padahal sudah dijadwalkan komisi dan badan musyawarah, bahkan telah diinformasikan terlebih dahulu ke pihak Dishub Kota Medan. Dewan menganggap Renward menyepelekan kehadiran legislatif di kantornya.
"Kita kecewa terhadap Kadis tidak ada di kantor. Padahal jadwal sudah diinformasikan. Kalau memang ada halangan, apa salahnya ada pemberitahuan," ungkap anggota Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong yang diamini anggota dewan lainnya.
Melihat sikap Renward, Ketua Komisi D DPRD Medan, Abdul Rani memutuskan untuk membatalkan pertemuan yang hanya diterima sekretaris dan sejumlah staf. Politisi Fraksi PPP DPRD Medan itu meminta agar pertemuan dijadwalkan ulang.
Rani menyebut, kunjungan kerja komisi D DPRD Medan seyogianya membicarakan evaluasi anggaran triwulan pertama pada pos Dinas Perhubungan Kota Medan.
Anggota Komisi D DPRD Medan, Daniel Pinem juga menyesalkan sikap Renward yang dianggap mengabaikan Komisi D DPRD Medan. Renward Parapat dilantik menjadi Asisten Ekbang Pemko Medan. Dan pada saat itu juga, Renward dicopot dari jabatan Kadis Perhubungan.
"Anehnya, Renward Parapat dihunjuk lagi menjadi Plt Kadis Perhubungan Kota Medan sampai sekarang. Kenapa dicopot dari Kadis lalu dihunjuk sebagai Plt di dinas yang sama. Ada ada aja Pak Walikota ini," herannya.

Songket Medan Tampil Memukau Di IFW 2019

By On April 01, 2019

Songket Medan tampil memukau di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) yang berlangsung sejak 27-31 Maret lalu. Busana hasil kreasi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Medan Hj  Rita Maharani SH itu tidak kalah dengan hasil karya desainer yang ada di Tanah Air. Applause penonton tak putus berhenti saat peragawati yang mengenakan aneka busana berbahan Songket Medan berjalan di atas catwalk.
           Melalui JCC, Songket Medan diharapkan semakin terkenal dan memiliki tempat di hati para pecinta fashion di seluruh Nusantara. Dengan demikian  nama Kota Medan semakin berkibar di jagad fashion, terutama yang mengusung nuansa etnis. Sebab, IFW merupakan wadah promosi dari hasil kerajinan daerah.
Selain itu, penampilan Songket Medan dalam event tersebut juga menjadi bagian gabungan dari Dekranasda Provinsi Sumut. Sebab, selain Kota Medan event tersebut juga diikuti Dekranasda dari berbagai Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi Sumut, khususnya wilayah Pantai Timur.
Ketua Dekranasda Kota Medan Hj Rita Maharani SH mengatakan sangat bangga sekaligus bahagia sebab hasil karyanya dapat tampil dalam ajang bergengsi bertaraf nasional tersebut. ‘’Alhamdulillah, Songket Medan bisa tampil di IFW. Ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi saya tapi juga Kota Medan. Sebab, melalui event ini, nama Kota Medan kian terkenal sebagai salah satu daerah penghasil kain songket di Tanah Air,’’ kata Rita.
Event yang mengangkat tema Cultural Values tersebut juga menjadi pembuktian bahwa Songket Medan mampu bersaing dengan hasil karya dari daerah lain. ‘’Ini menjadi momentum yang sangat menggembirakan. Songket Medan punya tempat tersendiri di hati para pecinta fashion Tanah Air yang datang menyaksikan. Apalagi saat para peragawati berajalan di atas catwalk, tepuk tangan meriah tak hentinya mengiringi mereka,’’ ungkap Rita dengan penuh gembira.
Untuk itu, Ketua Dekranasda sekaligus istri Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH tersebut berharap Songket Medan tidak hanya tampil di kancah nasional tapi juga bisa tampil di taraf Internasional. ‘’Insya Allah, semua kerja keras yang dilakukan akan membuahkan hasil yang memuaskan. Dengan demikian, Songket Medan kian mengepakkan sayapnya,’’ harap Rita.

Selanjutnya Hj Rita Maharani menambahkan, tema yang diusung dalam IFW tersebut sejalan dengan upaya berkesinambungan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia sebagai salah satu benteng ekonomi nasional. “Dengan demikian hasil karya di seluruh daerah dapat semakin berkembang dan terkenal,” ungkapnya.

Akhyar: Ilmuwan Sosial Harus Berperan Lebih Tajam  Demi Kelancaran Pembangunan

By On April 01, 2019

Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi MH  berharap Konfrenasi Nasional Sosiologi (KNS) VIII tahun 2019 dapat memberikan banyak ilmu pengetahuan dan bisa membuka wawasan keilmuan dalam bidang sosial, khususnya sosiologi. Di samping itu Akhyar pun ingin ilmuwan sosial dapat terus berperan lebih tajam lagi untuk memberikan sumbang saran demi kelancaran pembangunan kepada masyarakat.

            Harapan ini disampaikan Wakil Wali Kota dalam acara jamuan makan malam dengan seluruh peserta KNS VII di pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Senin (1/4).  Oleh karenanya Pemko Medan mendukung penuh digelarnya KNS VIII di Le Polonia Hotel dan Convention 1-3 April.

            “Pelaksanaan KNS VIII tahun 20p19 ini saya harap akan mampu menambah gairah para sosialog dan calon sosiolog di kalangan mahasiswa sosiologi di Tanah Air. Berbagai kegiatan KNS ini saya yakin akan menjadi pelecut semangat untuk terus meneliti dalam berbagai fenomena yang terjadi di bidang sosial,” kata Wakil Wali Kota.

            Oleh karenanya bilang Wakil Wali Kota, seluruh jajaran Pemko Medan  mendukung penuh pelaksanaan KNS VIII yang mengusung tema, “ Manajemen Bencana dan Kebencanaan di Negara Cincin Api yang dipandang Perspektif dan Kontribusi Sosiologis”  sehingga berjalan dengan sukses dan lancar. Selain itu juga dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat, termasuk dalam mendukung kelancaran pembangunan.

"Di samping itu juga saya berharap agar KNS VIII  juga menghasilkan pengetahuan baru tentang manajemen bencana dan kebencanaan di negara Indonesia yang merupakan Negara Cincin Api, sehingga dapat menambah wawasan kita di bidang tersebut,” harapnya.

            Jamuan makan malam yang berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan itu turut  dihadiri Asisten Umum Renward Parapat, Kadis Pendidikan Drs Marasutan dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Arjuna Sembiring,  Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik  (FISI) Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Muryanto Amin MSi, Ketua Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) Dr  Ida Ruwaida Noor  MSi dan Narasumber KNS VIII Linda Damayanti.

            Sementara itu Ketua APSSI  Dr Ida Ruwaida Noor  MSi menjelaskan, APSSI kembali akan menggelar KNS VIII di Medan selama tiga hari. Atas nama APSSI, Ida menyampaikan ucapan terima kasih atas  jamuan makan malam yang digelar Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi kepada seluruh peserta KNS VIII 2019."Kami mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam yang digelar Bapak Wali Kota Medan, tentunya ini suatu kehormatan bagi para peserta,” ungkap Ida.

Akhyar & Komunitas Peduli Lingkungan Tanam 5000 Bibit Pohon & Tabur Benih ikan

By On Maret 31, 2019

Akhyar & Komunitas  Peduli Lingkungan
Tanam 5.000 Bibit Pohon & Tabur Benih Ikan

Medan (                         )

Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution S MSi bersama ratusan orang anggota komunitas peduli lingkungan melakukan penanaman 5.000 binit pohon di sepanjang sepanjang bantaran Sungai Deli Jalan Speksi, Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli, Minggu (31/3). Selain mendukung penghijauan dan menciptakan suasana yang asri, kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir polusi udara.      

            Selain menanam bibit  pohon, Wakil Wali Kota dalam acara itu juga menabur benih ikan. Dengan penaburan benih ikan tersebut, Sungai Deli nantinya kembali dipenuhi dengan ikan sekaligus mengembalikan fungsi sungai bagi seluruh makhluk hidup untuk mendapatkan tempat, ruang dan kondisi lingkungan yang bersih, layak dan menyehatkan.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota mengatakan, penanaman 5.000 bibit pohon dan penaburan benih ikan patut diaresiasi. Sebab, kegiatan ini menyangkut kehidupan orang banyak. Dengan ditanamnya bibit pohon, maka menjadikan kawasan ini lebih asri dan sejuk.

“Ini menjadi bukti bahwa masih banyak pihak yang tidak hanya sekedar peduli lingkungan tapi juga peduli pada kehidupan sesama antar manusia. Karena melalui penanaman ini, efek jangka panjang pada kelestarian lingkungan akan kita rasakan," kata Wakil Wali Kota.

            Sekaitan itulah Wakil Wali Kota berharap kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah tersebut untuk dapat menjaga bibit pohon yang telah ditanam sehingga dapat tumbuh dan berkembang. Selain sebagai penahan bantaran sungai dari pengikisan air sungai, juga akan membuat bantaran Sungai Deli semakin hijau dan asri.

"Kegiatan ini memberi penyadaran dan wawasan kepada kita bahwa memelihara dan menjaga lingkungan sangatlah penting, agar kita terhindar dari berbagai bencana yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan. Untuk itu saya berharap agar bibit pohon ini dijaga dengan rutin menyiramnya apalagi saat ini Kota Medan memasuki musim kemarau," ungkapnya.

Selain komunitas peduli lingkungan, kegiatan penanaman bibit pohon dan penaburan benih juga diikuti personil TNI, Karang Taruna, organisasi kepemudaan serta masyarakat sekitar. Itu sebabnya Wakil Wali Kota kembali mengingatkan agar  seluruh warga Kota Medan senantiasa menjaga kebersihan dengan tidak buang sampah sembarangan, terutama dalam parit dan sungai.

“Perilaku buang sampah dalam parit maupun sungai sangat tidak baik. Selain mencemari lingkungan dan mengakibatkan rusaknya ekosistem, juga akan mengakibatkan sungai mengalami pendangkalan. Ingat, jika kita mengotori lingkungan, maka kita sediri yang akan menerima dampak buruknya. Untuk itu mari kita ubah mindset dan perilaku buruk tersebut," pesannya.

Dalam kesempatan itu mantan anggota DPRD Kota Medan itu juga menyayangkan masih ada saja pihak yang seolah menciptakan image bahwa Medan adalah kota kotor. Padahal kotornya lingkungan akibat minimnya kesadaran masyarakat.

"Bisa dibayangkan, saat Pemko Medan bersama jajaran Kodam I/BB melakukan bersih-bersih Sungai Bedera beberapa waktu lalu, kita menemukan adanya tilam. Miris rasanya. Sulit dibayangkan akan jadi seperti apa kondisi parit dan sungai beberapa tahun ke depan jika kita tidak menjaganya. Ingat, Tuhan menitipkan alam ini untuk kita jaga, bukan malah sebaliknya," pungkasnya mengingatkan.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *