GENERASI NEWS

Kategori

12 Pelaku Perampokan Diciduk Polsek Sunggal

By On Juli 01, 2019

12 orang tersangka pelaku perampokan sadis, yang juga disebut-sebut komplotan Genk Motor, berhasil diringkus Team Pegasus Polsek Sunggal.

Adapun ke 12 tersangka yakni AA (18) warga Jln. Setia Makmur Gg. Iman Desa Sunggal Kanan kec. Sunggal kab. Deli Serdang, AND (17) warga Jalan Setia Makmur Gg. Wage Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal Kab. deli Serdang, DA (16) warga Jalan Setia Agung Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang, AR (17) warga jalan Pala Desa Sei Mencirim Kec. Sunggal, BP (19) warga Jalan Setia Sama Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal, BS (17) warga Jalan Setia Agung Siampang PP Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal, JH (18) warga Jln. Setia Budi Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal, IL (17) warga Jln. Pala Gg. Pala II Desa Sei Mencirim kec. Sunggal, TA (14) warga Jln. Sei Mencirim Desa Sedang Palm Binjai, DIK (18) warga Desa Sunggal Kanan kec. Sunggal, BP (18) warga Jln. Setia Makmur Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal, dan MH (20) warga Jln. Setia Makmur Gg. Persatuan Desa Sunggal kanan kec. Sunggal.

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi SH, SIK, MH didampingi Kanit Reskrimnya Iptu Syarif Ginting, SH dan Kasubnit Reskrim Ipda J Simamora dalam siaran persnya menjawab sejumlah wartawan, Selasa (18/6/2019) menyampaikan, penangkapan keseluruhan tersangka berkat adanya laporan korban Bambang Syahputra (34) warga Jln. Pasar Lama Gg. Mistar Desa lalag kec. sunggal kab. Deli Serdang, yang tertuang dalam Laporan Polisi Nomor  : LP/ 461/ K/ VI/2019/Sek Sunggal,  tanggal 18 Juni 2019.

Yasir menjelaskan, kasus perampasan dengan kekerasan yang dilakukan para tersangka  berawal pada Senin (17/6/2019) sekira pukul 23.30 wib. Saat itu korban berniat menjemput istrinya dari tempat kerja, namun saat korban melintas dijalan Tanjung Balai Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal Kab. Deli Serdang tepatnya di depan ternak ayam, korban melihat ramai sepeda motor para pelaku lebih kurang berjumlah 30 (tiga puluh) orang.

Benar saja, ketika melihat korban melintas para pelaku spontan melakukan pengejaran, ada yang membawa parang, kayu dan batu. Melihat hal itu korban langsung berbalik arah, dan melajukan sepeda motornya, namun naas korban terjatuh. Karena ketakutan korban kembali bangun dan melarikan diri dengan  meninggalkan sepeda motornya, dan korban lari bersembunyi kearah pepohonan di sepanjang sungai. Pada saat itu korban mendengar percakapan para pelaku yang mengatakan "Sudah-sudah, keretanya sudah dapat", dan para pelaku tidak lagi mengejar korban, sambil pergi membawa sepeda motor korban, dan setelah kondisi aman korban kemudian keluar dari persembunyian.

Kemudian setelah membawa sepeda motor korban, para pelaku pergi menuju berkumpul ke rumah BP yang terletak di Jalan Setia Sama Desa Sunggal Kanan Kec. Sunggal Deli Serdang, untuk menyimpan sepeda motor hasl kejahatan tersebut.

"Untuk saat ini kedua belas orang tersangka sudah diamankan  di Mapolsek Sunggal guna pemeriksaan lebih lanjut. Sementara dua pelaku lainnya berinisial PA dan SU masih dalam pengejaran (DPO). Akibat perbuatannya para tersangka dijerat pasal 365  Ayat (1) dengan ancaman  hukuman 9 (Sembilan) tahun penjara", tandas Kompol Yasir.

Amankan Pemilu Kinerja Kapolri dan Kapoldasu Mendapat Apresiasi Dari Polri Watch

By On Juli 01, 2019

Polri Watch Apresiasi Kinerja Kapolri dan Kapoldasu Amankan Pemilu Damai 2019.  www.generasinews.com-  Ketua Umum Polri Watch, Ikhwaludin, SH, M.Hum dalam keterangan persnya pada saat ketemu Senin siang (1/7/2019) di Mako Poldasu menyampaikan Apresiasinya atas kinerja Kapolri, Jendral Pol.Tito Carnavian dengan program Promoter ( Profesional,Modern, Terpercaya) juga Kapoldasu, Irjen Pol.Adrianto SH dan Waka Poldasu Brigjen Pol Mardiaz Husin K Dwi Hananto dalam pengamanan Kamtibmas serta pengamanan Pemilu Damai 2019 yang telah selesai.  Kepada wartawan dikatakannya,"  Polri Wacth sangat apresiasi dengan kinerja ke Pemimpinan Kapolri, Jendral Pol Tito Carnavian serta Kapoldasu Irjen Pol.Agus Adrianto,SH dan Waka Poldasu,Brigjen Pol.Mardiaz," Ujar Ikhwaludin Simatupang.  Dimana kami Polri Watch siap mendukung penuh jika diperlukan," Imbuh Ikhwaludin.  Adapun alasannya," Sejak Polri dipimpin Jendral Pol.Tito Karnavian dengan program Promoternya terlihat nyata kemajuan  kinerja Polri menjadi Polisi yang Profesional,Modern dan terpercaya di Masyarakat Indonesia dalam pengamanan Kamtibmas dari tindakan kejahatan kriminal umum,kriminal khusus dan pemberantasan Narkoba serta kejahatan teror dan makar semasa kepemimpinan Tito Carnavian serta Kapolda, Agus Adrianto dan Waka Poldasu Mardias Husin,apalagi pasca pemilu Pilpres dan Pil Caleg yang lalu berjalan lancar,aman dan damai," Puji Ikhwaludin,SH,M.Hum yang pernah menjabat Direktur Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ).  Lanjutnya,"  Apalagi progres Kapolri Tito Carnavian dalam membuat program kebijakan kearifan lokal kepada para personil jajarannya dengan memberikan kepercayaan kembali menjabat didaerah dimana mereka bertugas sebelumnya diantaranya Kapoldasu Agus Adrianto SH yang pernah menjabat Kasat Reskrim di Polres KP3 Pelabuhan Belawan juga Mardiaz Husin yang sebelumnya pernah bertugas menjabat Wadir.Krimsus Polda Sumut dan Kapolrestabes Medan," Kenang Ikhwaludin mengingatkan.  Dengan menambahkan," Kapolri Tito Carnavian juga Kapoldasu dan Waka Poldasu serta Biro SDM Polri memberi kepercayaan kepada para perwira menengah yang bukan lulusan Akedemi ke Polisian ( Akpol) untuk menjabat menjadi pemimpin di Kab/ Kota menjabat Kapolres yaitu diantaranya, Akbp.Ikhwan Lubis,Kapolres Pelabuhan Belawan dan Akbp.Frido Situmorang Kapolres Labuhan batu serta banyak lainnya yang menjabat bertugas di Wilayah Hukum Polda Sumatera Utara," Ujar  Ikhwaludin Simatupang,SH, M.Hum yang sangat akrab dengan awak media. ( irwansyah  )

Sosok Guru Patimpus Pendiri dan Perintis Kota Medan

By On Juli 01, 2019

Anggota DPRD Kota Medan, Paulus Sinulingga, mengaku kesal mendengarkan pidato Walikota Medan pada sidang paripurna istimewa Hari Jadi Kota Medan ke-429, Jumat (28/6/2019) kemarin. Sebab, dalam pidato tersebut, Walikota Medan tidak menyinggung nama, Guru Patimpus Pelawi.


“Sosok Guru Patimpus itu merupakan pendiri dan perintis Kota Medan pada masa silam. Wajar saja jika nama Guru Patimpus ikut dikenang. Ini disinggung saja tidak ada,” kesal Paulus Sinulingga kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019) menyikapi pidato Walikota Medan tersebut.

Nama Guru Patimpus, kata Paulus, harus tetap dipopulerkan sebagai pahlawan Kota Medan. “Pemko Medan diingatkan agar tetap mensosialisasi nama Guru Patimpus untuk dikenang seluruh warga Medan atas jasa-jasanya, sehingga Guru Patimpus tidak terkikis hilang ditelan zaman dan terlupakan,” saran anggota Komisi II ini.

Diketahu Guru Patimpus Sembiring Pelawi merupakan Kota Medan. Guru Patimpus lahir di Aji Jahe pada abad ke-16 dan awal abad ke-17 yang berasal berasal dari dataran tinggi Kabupaten Karo.

Sebelum Guru Patimpus Sembiring Pelawi memeluk Agama Islam, dia adalah seorang yang mempunyai kepercayaan Pemena. Guru Patimpus Sembiring Pelawi menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak laki-laki, masing-masing bernama Kolok dan Kecik.

Hendra DS : Dishub Harus Mendata Lahan Parkir

By On Juli 01, 2019

Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Hendra DS, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan untuk segera mendata ulang seluruh lahan parkir yang ada. Sebab, hampir 90 persen jalan di Kota Medan sudah dijadikan lahan parkir.

“Selain untuk mengurangi kemacetan, pendataan ulang lahan parkir juga bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata Hendra DS kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019).

Menurut Sekretaris Fraksi Hanura ini, sejauh ini serapan PAD dari sektor tersebut hanya Rp19,71 milliar atau 45 persen dari target Rp43,81 milliar.

“PAD kita dari retribusi parkir tak sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Artinya, parkir pinggir jalan masih dikuasai oknum liar, terbukti dengan penerimaan yang sedikit,” katanya.

Hendra menduga ada permainan antara oknum Dishub dengan pihak tertentu, sehingga serapan retribusi parkir minim atau tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Ini harus dibersihkan. Jangan semua badan jalan jadi parkir. Tapi pendapatan harus disesuaikan juga. Sudah ada perhatian dari Walikota sendiri, itu dibuktikan dengan ditunjuknya beberapa orang. Kita harapkan mereka bisa bekerja profesional dan tegas, agar PAD juga sesuai dengan harapan,” ungkapnya.


Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar, mengaku jika lahan parkir merupakan salah satu sumber penyebab kemacetan di Kota Medan.

“Semua yang liar kita tertibkan, jangankan hanya parkir. Begitu juga yang berlapis. Itu solusinya akan kita tertibkan,” kata Iswar, beberapa waktu lalu.

Iswar juga mengakui, parkir di sekolah -sekolah yang ada di inti kota juga sebagai biang kemacetan. “Kita akan terus rutin melakukan tindakan. Kalau itu tak perlu lagi surati pihak sekolah. Yang ditertibkan dengan tegas saja masih menyalah, apalagi hanya surat. Kita langsung kempeskan aja nanti. Yang tak tertib, kita tertibkan,” tegas Iswar.

Pemko Harus Memperhatikan Identitas Kota

By On Juli 01, 2019

Sekretaris Komisi I DPRD Kota Medan, Muhammad Nasir, mengaku heran dengan pidato Walikota Medan pada sidang paripurna istimewa Hari Jadi Kota Medan ke-429 di Gedung DPRD Kota Medan, Jumat (28/6/2019) kemarin.


Sebab, Walikota dalam sambutannya membanggakan rencana pembangunan proyek Bus Rapid Transit (BRT), Light Rapid Transit (LRT). Tetapi tidak menyinggung transportasi yang menjadi ikon Kota Medan, yakni Betor (becak bermorot).

“Sepertinya Walikota Medan lupa, Betor sebagai transportasi yang sudah melegenda di Medan,” sebut Muhammad Nasir kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019).

Wakil Ketua Fraksi PKS mengatakan, bukan berarti pihaknya anti dengan pembangunan modern Kota  Medan, melainkan Pemko harus memperhatikan identitas Kota yang sudah menjadi daya tarik.

“Kota-kota di Pulau Jawa, meski pesat pembangunannya tapi tidak melupakan identitas. Misalnya saja Yogyakarta yang mempertahankan Andong atau Delmanya di Malioboro, kemudian becak mesin di beberapa tempat yang juga masih menjadi andalan wisata,” jelasnya.

Nasir menilai, Betor sepertinya sudah tidak menjadi kebanggaan bagi Pemko Medan. Saat ini keberadaan betor dan pengelolaanya terus diabaikan. “Tidak ada pola yang unik yang dilakukan Pemko Medan dalam mengurusi Betor ini, padahal keberadaanya bisa menjadi ikon kota dan daya tarik wisata,” ucapnya.

Jika diberdayakan dengan baik, tambah Nasir, Betor bisa menjadi bagian dari upaya peningkatan ekonomi masyarakat. “Keberadaan Betor makin menderita setelah kedatangan angkutan online. Saat ini tidak ada keberpihakan atau pola yang baik dilakukan Pemko untuk melestarikan Betor ini,”  jelasnya.

Pembangunan & Relokasi Pedagang Pasar Aksara Belum Jelas

By On Juli 01, 2019

Kurun waktu sudah selama 3 tahun peristiwa kebakaran Pasar Aksara yang terletak di persimpangan Jalan HM Yamin dan Jalan Arif Rahman Hakim berlalu. Namun, hingga kini rencana pembangunan dan relokasi pedagang korban kebakaran masih belum jelas.


Pasalnya, pihak-pihak terkait saling lempar bola terkait pembangunan pasar yang direncanakan di Jalan Mesjid itu.

Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan, Ahmadi Cahyadi Lubis, mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satker Balai Sarana Pemukiman Wilayah Kemen-PUPR terkait pembangunan Pasar Aksara.

Namun, katanya, hingga kini pihaknya belum menerima perkembangan terkait rencana pembangunan itu.

“Tugas Pemko Medan adalah mencari lokasi pengganti dan menyiapkan pra design. Selain itu, kita diminta untuk menyiapkan beberapa dokumen pendukung seperti amdal lalin, izin lingkungan dan lainnya. Namun untuk mengurus itu, kita perlu DED dari pusat. Dan sampai sekarang, DED-nya belum diberikan,” jelas Ahmadi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pedagang Pasar Aksara bersama Komisi III DPRD Kota Medan, Senin (1/7/2019).

Dia mengaku, pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan Satker tersebut. Bahkan, hingga 3 kali pimpinan Satker ganti, belum ada jawaban pasti.

“Kita diminta untuk menyiapkan gambar pra design berikut RAB-nya. Kita sudah jemput bola, baik ke Kemendag, Kemen-PUPR, Setneg, dan dioper lagi ke Kemendag. Tapi tetap belum ada jawaban. Terakhir, Maret lalu Satker minta gambar, dan soft copy-nya langsung kita berikan. Namun, satu bulan kemudian kami croscek, dibilang tidak bisa digunakan. Kami juga sudah persentase disana,” bebernya.

Sesuai SOP, katanya, mereka menerima DED paling lama satu minggu ini. Karena proses tender memakan waktu 6 bulan. Begitu juga untuk pengurusan amdal lalin 3 bulan. “Sampai saat ini, belum mulai apa-apa,” ucapnya.

Salah seorang pedagang, Paulina Purba, mengaku pihaknya sudah menemui perwakilan  Kemendag dan Setkab. Dari pertemuan itu, diketahui bahwa pembangunan Pasar Aksara tertunda karena Pemko Medan belum menyerahkan proposal pembangunan.

“Kalaupun dibangun di Jalan Mesjid, itu tidak layak. Kondisinya hanya memungkinkan dibangun sebagai perumahan karena dekat dengan tempat ibadah dan dunia pendidikan,” ucap Purba.

Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Jangga Siregar, mendorong Pemko Medan untuk terus jemput bola dan tidak hanya terus menunggu. Mengingat, pedagang sudah 3 tahun tidak dapat berjualan di lokasi tersebut.

Sama halnya dengan Ketua Komisi III, Boydo Panjaitan, menyesalkan dua kali kucuran anggaran pembangunan pasar tersebut tidak terealisasi.

“Kita akan memanggil Satker Kemen-PUPR untuk mengetahui kendala pembangunan pasar tersebut. Minggu depan kita panggil,” ucapnya.

Fraksi Pernas Menyatakan Mendukung Interpelasi Terhadap Walikota Medan

By On Juli 01, 2019

Usulan interpelasi terhadap Walikota Medan terkait pembatalan 12 ribu warga Medan jadi peserta Program Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBI BPJS) Kesehatan terus mendapat dukungan dari fraksi-fraksi di DPRD Kota Medan.


“Fraksi Pernas menyatakan mendukung interpelasi terhadap Walikota Medan soal PBI BPJS Kesehatan ini. Begitu juga dari pihak PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) Kota Medan dimana saya selaku wakilnya di DPRD Medan turut mendukung usulan tersebut,” tegas Ketua Fraksi Persatuan Nasional (Pernas) DPRD Kota Medan, Andi Lumbangaol, kepada wartawan di Medan, Senin (1/7/2019).

Alasan pihaknya mendukung usulan interpelasi itu, kata Andi, karena masih banyak masyarakat Kota Medan yang berpenghasilan menengah ke bawah membutuhkan program bantuan PBI BPJS tersebut.

“Jadi, sangat tidak tepat kalau Pemerintah Kota Medan membatalkannya. Kami dukung langkah kawan-kawan di DPRD mengusulkan interpelasi ini,” tegasnya.

Andi menyayangkan adanya pembatalan 12 ribu warga menjadi peserta PBI BPJS Kesehatan itu, padahal sudah dianggarkan di APBD 2019. Menurutnya, apabila ada permasalahan di Pemko Medan terkait program ini, seharusnya terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pihak Komisi II DPRD Medan, bukan malah dibatalkan.

“Bantuan ini kan sudah dianggarkan di 2019, jadi harus direalisasikan. Kalaupun ada masalah, sebaiknya Dinas Sosial Kota Medan konsultasi dengan Komisi 2 untuk dicari solusinya, jangan dibatalkan yang justru merugikan masyarakat. Saya akan turut meneken hak usulan itu,” tandasnya.

Dukungan dari, Andi Lumbangaol, ini semakin menambah jumlah dewan yang sebelumnya telah menandatangani usulan interpelasi tersebut. Pada pekan lalu setidaknya sudah ada 10 anggota DPRD Kota Medan yang menandatangani untuk menggunakan hak interpelasi tersebut.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *