GENERASI NEWS

Kategori

Destinasi Pariwisata dikawasan Geografis Dalam Sosialisasi Perda

By On Januari 20, 2019

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan di dukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah. Daerah tujuan pariwisata, yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisata.
Demikian diutarakan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Drs.Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B saat pelaksanaan sosialisasi I Tentang perda Kota Medan Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan yang dilaksanakan pada Minggu, (20/1) di Jalan Suluh No.30 Kelurahan Siderejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung.
Wong menjelaskan bahwa, selaku anggota DPRD Kota Medan dan sesuai Undang-Undang mereka diharuskan mensosialisasikan Perda Kota Medan yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Medan untuk di ketahui oleh masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui manfaat dari perda tersebut sekaligus dampaknya baik dari segi positif dan negatif bagi kelangsungan hidup dan perekonomian masyarakat.
” Perda No. 4 Tahun 2014 Tentang Kepariwisataan merupakan acuan bagi kita semua untuk dapat mengakomodasi perkembangan usaha kepariwisataan serta efektifitas pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap kepariwisataan di daerah yang dipandang sangat perlu, untuk meningkatkan daya ekonomi masyarakat karena, dengan pariwisata secara otomatis tingkat ekonomi masyarakat setempat akan berubah dan membaik,” terang anggota Komisi B DPRD Kota Medan ini.
Dihadapan 200 an tamu dan undangan yang hadir, Wong menjelaskan, Kota Medan yang diketahui memiliki banyak gedung-gedung peninggalan Belanda dan Jepang termasuk lapangan merdeka, stasiun besar kereta api dan kantor Pos menjadi tempat bersejarah yang dianggap unik oleh banyak masyarakat sehingga dapat dijadikan lokasi pariwisata bagi masyarakat baik dari dalam dan dari luar kota Medan. Selain itu, ada juga peninggalan Tjhong A Afie, Mesjid Raya, Istana Mainmun, Gereja di Jalan Sudirman, Kota Tua Cina yang terletak di Marelan, Jembatan Gantung (Titi Gantung), termasuk tempat beribadah berbagai agama yang ada di Kota Medan dan lain sebagainya merupakan potensi pariwisata yang jika dikelola dengan baik maka akan menjadi penambah perekonomian masyarakat disekitar tempat bersejarah tersebut termasuk juga menjadi PAD bagi pemerintah Kota Medan.
Selain itu, terang Ketua Taruna Merah Putih Kota Medan ini lagi, Kota Medan juga sudah dikrenal dengan Kulinernya, sehingga tidak heran jika banyak pendatang dari luar kota Medan ingin sekali menikmati langsung Kuliner-Kuliner yang ada di Kota Medan, termasuk juga buah-buahannya seperti durian dan lain sebagainya.
” Kita patut bangga dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kota Medan ternyata memiliki banyak potensi yang dapat digali menjadi sumber kepariwisataan. Untuk itu, masyarakat kota Medan harus mendukung kepariwisataan tersebut dan menjaga sebaik-baiknya Sapta Pesona di Kota Medan,” terangnya.
Tambah Wong, agar kepariwisataan di Kota Medan dapat maju, semua pihak baik Pemda, Kepolisian, TNI harus mempu memberikan jaminan keamanan dan rasa aman, nyaman, kebersihan, ramah tamah, dan menjaga kebersihan daerah bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Medan.
” Wisatawan tidak akan mau datang ke Kota Medan jika kita selaku warga Kota Medan tidak mampu menciptakan Sapta Pesona yang baik bagi mereka, termasuk juga rasa aman. Kebersihan kota salah satunya, akan sangat kecewanya para pengunjung pariwisata yang datang dan melihat betapa kebersihan di tempat wisata itu sangat mengecewakan termasuk juga pelayanan pelaku pariwisata itu sendiri,” terangnya.
Untuk itu, Wong mengajak agar warga Kota Medan sama-sama mendukung Kepariwisataan di Kota Medan sehingga dengan meningkatnya pariwisata, maka secara otomatis tingkat perekonomian dan taraf hidup masyarakat.

Wali Kota : Luangkan Waktu Sejenak Untuk Berolahraga

By On Januari 20, 2019

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi  MH  mengikuti Car Free Day (CFD) bersama ribuan warga Kota Medan di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (20/1). Antusiasme masyarakat mengikuti kegiatan yang digelar dalam rangka sosialisasi untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan asap kenderaan bermotor  semakin tinggi.  Terbukti  jumlah warga yang mengikuti CFD terus bertambang setiap Minggunya.

                Sejak pukul 06.00 WIB, warga telah berkumpul di seputaran lapangan bersejarah di Kota Medan tersebut. Guna memperlancar masyarakat mengikuti CFD, Dinas Perhubungan Kota Medan dan Satlantas Polrestabes Medan melakukan rekayasa lalu lintas dengan menutup beberapa ruas jalan di seputaran Lapangan Merdeka.

                Selain senam jantung sehat hasil kerjasama Pemko Medan dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Utama Sumut pimpinan  Hj Rita Maharani SH, CFD juga dirangkaikan dengan sejumlah kegiatan olahraga lainnya seperti  bersepeda, jalan santai, jogging, senam aerobik maupen mempergunakan peralatan olahraga yang ada di pinggit lapangan untuk menjaga kebugaran tubuh.

                Di samping itu tak jarang warga yang  datang mengikuti CFD membawa serta anak-anaknya. Sebab, sejumlah fasilitas permainan anak telah disediakan Dinas Kebersihan dan Pertamanan seperti perosotan, ayunan, enjot-enjotan  serta permainan lainnya. Dengan demikian usai berolahraga, giliran orang tua yang menemani anak-anaknya bermain.

                Dari rangkaian kegiatan olahraga yang disajikan, warga paling banyak mengikuti senam jantung sehat, terutama mereka yang paro baya. Sebab, mereka tahu manfaat mengikuti senam jantung sehat jika diikuti dengan baik  dan benar serta rutin dilakukan dapat menjauhkan dari penyakit jantung.

                Sedangkan Wali Kota lebih memilih berjalan mengelilingi lapangan didampingi sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan. Dengan mengenakan kaos putih  dan celana training hitam serta jaket dan topi hitam, Wali Kota didampingi sejumlah pimpinan OPD berjalan mengelilingi lapangan yang zaman Belanda dulu digunakan sebagai alun-alun tersebut.

                Sambil mengelilingi lapangan, tak lupa Wali kota menyapa warga dan mengingatkan untuk terus rutin berolahraga agar kesehatan dan kebugaran tubuh senantiasa terjaga. “Luangkan waktu sejenak untuk berolahraga, sebab manfaatnya sangat baik untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Dengan tubuh yang sehat dan bugar, tentunya segala aktifitas dapat dilaksanakan dengan baik,” kata Wali Kota.

                Agar warga tenang dan nyaman berolahraga di Lapangan Merdeka, Wali Kota tak lupa mengingatkan agar Dinas Kebersihan dan Pertamanan senantiasa menjaga kebersihan, terutama setelah CFD selesai. Di samping itu lagi selalu memperhatikan sarana dan prasarana yang ada, terutama peralatan olahraga  sehingga masyarakat dapat menggunakannya kapan saja. “Kalau pun ada yang rusak, secepatnya diperbaiki. Jangan gara-dara rusak, masyarakat terhalang untuk menggunakannya,” pesannya.

                Selain Lapangan Merdeka, Wali Kota mengatakan sejumlah taman lainnya yang ada di Kota Medan juga dilengkapi dengan peralatan olahraga serta mushala. Dengan demikian masyarakat yang datang berolahraga  maupun hanya menikmati taman untuk bersampai tidak terganggu untuk melaksanakan shalat apabila waktu shalat telah tiba. “Semua ini kita lakukan untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi warga,” ungkapnya.

Wali Kota Terima Kunjungan Redaksi  Harian Tribun Medan

By On Januari 18, 2019

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi  MH berharap Harian Tribun Medan dapat terus menjalin kerjasama dengan Pemko Medan, terutama dalam menyampaikan hasil-hasil pembangunan yang telah dilakukan. Di samping itu juga tetap menjadi social control di tengah masyarakat dengan menyampaikan kritikan-kritikan  terkait dengan kekurangan yang dilakukan namun disertai dengan solusi yang sifatnya membangun.

Harapan ini disampaikan Wali Kota ketika menerima kunjungan jajaran redaksi Harian Tribun Medan di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan. Jumat (18/1). ). Selain bersilaturahmi kunjungan ini itu dilakukan dalam rangka memperkenalkan pemimpin redaksi (pemred) Harian Tribun Medan yang baru.

                “Saya berharap Harian Tribun ke depannya dapat terus menjalin kerja sama dengan Pemko Medan melalui  informasi yang akurat dan cover both side (seimbang).  Selain hasil pembangunan yang telah dilakukan, kita pun siap menerima kritikan melalui berita yang disampaikan  namun hendaknya disertai solusi yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kemajuan Kota Medan,” kata Wali Kota.

                Dikatakan Wali Kota, selama ini dirinya selalu menganggap media baik cetak, elektronik  maupun online sebagai sahabat sekaligus mitra kerja. Sebab, melalui rekan- rekan media, pembangunan dan kekurangan di Kota Medan dapat diinformasikan kepada masyarakat sehingga dapat diketahui.

                Ketika menerima jajaran redaksi Harain Tribun, Wali Kota turut didampingi  Asisten Administrasi Umum Ikhwan Habibi Daulay, Kadis Kominfo Zain Noval dan Kabag Humas Rasyid Ridho. Sedangkan jajaran redaksi yang datang yakni  Pemred Harian Tribun Medan Syarif Dayan bersama bersama Setiawan selaku pimpinan perusahaan.

                Kepada Wali Kota, Syarif menjelaskan dirinya menjadi Pemred sejak 15 Desember 2018 menggantikan Domu Ambarita. "Sebagai pendatang, tentunya saya berkeinginan memperkenalkan diri kepada Bapak Wali Kota agar ke depannya dapat terus bekerja sama dengan Pemko Medan Medan melalui pemberitaan ", jelas Syarif.

Sebagai salah media ternama di Kota Medan, jelas Syarif, Harian Tribun akan menyajikan informasi kepada masyarakat  tentang perkembangan pembangunan yan dilakukan Pemko Medan di Kota Medan baik itu mengenai hasil-hasil pembangunan maupun bersifat kritik demi kemajuan ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Wali Kota Apresiasi UPBJJ UT Medan  Tawarkan Bantuan Untuk Guru PAUD

By On Januari 18, 2019

 Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH menerima kunjungan Kepala Unit Program Belajar Jarak  Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT ) Medan Dra Sondang P Pakpahan MA di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Jumat (18/1). Selain ingin memperkenalkan program-program studi yang ada di UT dalam upaya  meningkatkan sumber daya manusia di Kota Medan, juga ingin menawarkan program sertifikat untuk guru muda pendamping Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

                Sondang menjelaskan, UT dipercayakan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan  Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD Dikmas) untuk membuka program pelatihan kepada guru muda pendamping PAUD selama 6 bulan. Dikatakannya, ada 7.100 guru pendamping muda PAUD yang akan mendapatkan program itu dari 39 UPBJJ di seluruh Indonesia, termasuk Kota Medan.

                Selanjutnya Sondang menjelaskan, biaya biaya mengikuti program sertifikat sebesar Rp.4.500.000 untuk 6 bulan. Dari jumlah tersebut, Dirjen PAUD Dikmas memberikan bantuan sebesar Rp.2.200.000. Artinya, sisanya sebesar Rp.2.300.000 bisa swadana dari guru muda pendamping PAUD yang mengikuti program tersebut.

                “Untuk Kota Medan, kemungkinan kita mendapat kuota untuk 300 orang. Jumlah ini bisa bertambah, tergantung daerah lain. Apabila daerah lain kurang dalam mengirimkan peserta, tentunya kuota untuk Kota Medan akan ditambah lagi,” kata Sondang.

                Usai mengikuti program sertifikat selama 6 bulan, jelas Sondang, guru muda pendamping PAUD akan mengikuti uji kompetensi. Apabila lulus uji kompetensi, mereka dapat meneruskan pendidikan S-1 dan langsung duduk di semester 3. “Apabila tidak melanjutkan kuliah S-1, mereka telah memiliki sertifikat  untuk bisa mengajar PAUD,” ungkapnya.

                Dijelaskan Sondang, PAUD sekarang telah diakreditasi sehingga PAUD yang terakreditasi dengan baik harus memiliki guru-guru yang telah memiliki sertifikat dan lulus uji kompetensi. “Jadi apabila guru-gurunya tidak memiliki sertifikat, maka PAUD bersangkutan tidak akan terakreditasi. Selain memiliki sertifikat, guru-guru PAUD sekarang juga harus lulusan S-1 PAUD sehingga bisa terakreditasi,” paparnya.

                Di dampingi Asisten Administrasi Umum Ikhwan Habibi Daulau, Plt Kadis Pendidikan  Marasutan dan Kabag Agama Adlan, Wali Kota sangat menyambut baik tawaran yang disampaikan Kepala UPBJJ PT Medan tersebut.  Sebab, tawaran yang disampaikan itu sangat memabntu dalam upaya meningkat mutu dan kualitas guru PAUD di Kota Medan. Apalagi berdasarkan data  dari Dinas Pendidikan Kota Medan, jumlah guru PAUD di Kota Medan mencapai 3.000-an. Dari jumlah itu, banyak diantaranya yang masih lulusan SLTA.

                Oleh karenanya Wali Kota minta kepada Marasutan untuk mendata lebih rinci jumlah guru PAUD yang ada di Kota Medan, terutama yang bukan lulusan S-1 dan tidak memiliki sertifikat. Kemudian Wali Kota berharap agar Marasutan  dapat mengupayakan bantuan untuk membantu guru-guru PAUD agar dapat mengikuti program sertifikat sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku. “Kita berharap agar guru PAUD dapat mengikuti program sertifikat ini  sehingga nantinya berdampak dengan siswa PAUD yang mereka ajarkan,” ungkap Wali Kota.

Mendesak Pemko Menagih DBH Pemrovsu

By On Januari 18, 2019

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan, Ilhamsyah, mendesak Pemerintah Kota Medan menagih utang Dana Bagi Hasil (DBH) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang masih kurang bayar sejak 2017 lalu.
“Kalau DBH dari Pemprovsu itu terbayar, tentunya akan mampu membantu proyek pembangunan Kota Medan. Pemprovsu agar segera merealisasikan pembayaran utang DBH kepada Pemko Medan yang tunggakannya mencapai Rp600 miliar sejak tahun 2017 hingga 2018,” kata Ilhamsyah kepada wartawan di Medan, Jumat (18/1/2019).
Penyaluran kurang bayar tahun 2017, sebut Sekretaris Komisi D ini, sebesar Rp165.126.159.437, sedangkan penyaluran estimasi kurang bayar 2018 sebesar Rp434.776.679.220.
“Jika pembayaran DBH itu tidak direalisasikan oleh Pemprovsu, sudah pasti pembangunan di Kota Medan tidak berjalan alias mandeg, karena dana DBH itu sudah dimasukan kedalam APBD untuk pembangunan,” sebutnya.
Salah satu dampak dari belum terbayarnya DBH itu, ungkap Ilhamsyah, terkait buruknya manajemen persampahan yang mendapat berita tidak sedap karena menjadikan Medan sebagai kota paling kotor berdasarkan penilaian Kementerian Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu.
“Salah satu indikator buruknya manajemen persampahan adalah manajemen keuangan. Jika sudah masuk manajemen keuangan, tentunya Pemko Medan harus mencari sumber dana. Salah satunya adalah DBH, yakni tiga komponen pajak yang menjadi hak Kota Medan,” terangnya.
Menurut anggota Banggar ini, dengan sistem online saat ini, sepertinya distribusi dana DBH itu sebaiknya langsung saja ditransfer ke Pemko Medan dan tidak perlu lagi harus melalui Pemprovsu.
“Jangankan perbulan, perhari pun sudah bisa ditransfer. Buat apa ditumpukkan ke Pemprovsu. Kalaupun melalui Pemprovsu, ya langsung saja Pemprovsu mengambil jatahnya sendiri, lalu hak dari Pemko Medan langsung dicairkan,” kritiknya.
Sebenarnya, sambung Ilhamsyah, keterlambatan Pemprovsu dalam merealisasikan pembayaran DBH ke Pemko Medan bukan merupakan masalah baru. “Siapapun pemimpinnya, persoalan DBH ini selalu menjadi masalah dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Karenaya, Ilhamsyah, berharap pada 2019 ini dana DBH sebaiknya langsung saja ditransfer ke Pemko Medan. “Bagaimana teknisnya, biar Pemko saja yang memikirkannya. Jangan lagi melalui Pemprovsu, karena dana tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan di Kota Medan,” katanya.
Apalagi, tambah Ilhamsyah, saat ini kondisi Kota Medan sering dibully karena banyak jalan berlubang, drainase mampet hingga mengakibatkan banjir setiap turun hujan hingga dituding sebagai kota terkotor.
“Untuk memperbaiki kondisi ini membutuhkan dana yang cukup besar. Dana ada, hanya saja dana masih ditahan oleh Pemprovsu, alhasil perbaikan-perbaikan tidak bisa dilakukan,” pungkasnya.

Teknologi Waste To Energy Didalam Pengelolaan Sampah

By On Januari 18, 2019

Anggota DPRD Kota Medan, Deni Maulana Lubis, menyebutkan pengelolaan sampah berbasis teknologi sudah sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Kota Medan, mengingat persoalan sampah di Medan masuk dalam kategori “darurat”.
“Melihat pentingnya keberadaan lahan TPA ini, pemerintah dihadapkan pada dua pilihan yaitu mencari lahan pengganti TPA atau mengupayakan perpanjangan umur pemanfaatan lahan TPA dengan pendekatan teknologi,” kata Deni Maulana Lubis kepada wartawan di Medan, Jumat (18/1/2019).
Menurut politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini, perlunya upaya memaksimalkan pemanfaatan lahan TPA, mengingat keterbatasan lahan di Medan.
“Hal tersebut juga karena tidak bisa teratasinya persoalan sampah dengan tuntas (zero residu) di sumber-sumber sampah atau di TPS melalui berbagai bentuk kegiatan pengurangan sampah melalui metode reduce, reuse dan recyle (3R).
“Untuk itulah perlu adanya upaya memaksimalkan keberlangsungan dalam arti umur pemanfaatan lahan TPA,” sebutnya.
Metode penanganan sampah yang dilakukan saat ini, kata Deni, jelas tidak akan efektif untuk memaksimalkan umur pemanfaatan lahan TPA.
Persoalan ini, katanya, menyebabkan Pemko Medan harus menggunakan pendekatan teknologi yang mampu meminimalisir residu sampah, yaitu teknologi waste to energy, yang bertujuan agar umur pemanfaatan lahan TPA menjadi lebih lama.
“Dengan menggunakan teknologi waste to energy, maka kita bisa mengurangi residu hasil pengolahan sampah sampai kepada kuantitas yang paling minimal. Ini berarti jumlah sisa sampah yang dikembalikan ke alam menjadi sedikit, dan umur TPA bisa lebih panjang. Disamping itu cara ini juga menjadikan sampah sebagai sumber energi,” terangnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, M Husni, menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah program dalam rangka mewujudkan Kota Medan bersih sampah.
Selain menangani kembali pengelolaan sampah yang sempat ditangani kecamatan, DKP juga telah melakukan penambahan armada. Disamping itu juga akan mengoperasikan kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang guna mendukung TPA Terjun untuk menampung sampah yang dihasilkan warga setiap harinya.
Husni menambahkan, penanganan sampah harus didukung dengan keberadaan TPA. Saat ini bilang Husni, TPA yang dioperasikan hanya TPA Terjun di Kecamatan Medan Marelan dengan lahan seluas 12 hektar.
Di tahun 2019, Husni tidak mau lagi TPA hanya berfungsi hanya tempat menampung sampah. Karenanya, harus dilakukan perubahan konsep dengan melakukan pengelolaan terlebih dahulu dengan menggunakan sistem 3R yakni Resuse, Reduse dan Recycle.
“Setelah melalui sistem 3R, barulah sisa sampah yang ada kita buang ke TPA. Pengelolaan ini bisa kita lakukan dengan menggandeng pihak lain. Apabila kita tidak melakukan perubahan konsep, kemungkinan dalam 4 tahun kedepan TPA Terjun tak dapat dioeprasikan karena telah menjadi gunungan sampah,” terangnya.
Selain itu, tambah Husni lagi, TPA Namo Bintang juga akan dioperasikan kembali guna mendukung TPA Terjun dengan tetap melakukan pengelolaan lebih dahulu sebelum dibuang ke tempat tersebut. “Jika pengelolaan kedua TPA ini berjalan seperti yang kita rencanakan ini, insya Allah masalah sampah dapat kita atasi,” tegasnya optimis.

Wakil Wali Kota Ajak Kader BMI Sumut Ikut Dukung Kebersihan

By On Januari 18, 2019

Pemko Medan tidak dapat mewujudkan Kota Medan bersih dari sampah tanpa dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Sekecil apapun dukungan yang diberikan tentunya sangat berarti  dalam upaya mewujudkan ibukota Sumatera Utara bersih sampah. Oleh karenanya Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi MH mengajak seluruh kader Banteng Muda Indonesia (BMI) untuk ikut serta dan mendukung penuh program klenbersihan yang dijalankan Pemko Medan.

            Ajakan ini disampaikan Wakil Wali Kota saat menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumatera Utara di Garuda Plaza Hotel Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (18/1).  Selain menjaga keb ersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dukungan itu dapat diwujudkan  ikut mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.

            ‘’Saya mengajak seluruh kader BMI Sumut untuk ikut peduli dan menjaga kebersihan di Kota Medan. Saya berharap para kader BMI bisa menjadi jembatan penghubung Pemko Medan untuk mensosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing,” kata Wakil Wali Kota.

            Kemudian Wakil Wali Kota juga menjelaskan pemberitaan terkait predikat kota metropolitan terkotor yang ditujukan kepada Kota Medan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang belakangan diberitakan oleh sejumlah media massa. Ditegaskan Akhyar, Medan bukanlah kota terkotor, hanya saja penilaian tersebut diberikan lantaran kota Medan belum mengoptimalkan sistem sanitary landfill dalam pengelolaan sampah di TPA Terjun.

            ‘’Medan bukanlah kota terkotor seperti yang banyak diberitakan di media massa beberapa waktu belakangan ini. Permasalahannya hanya kita belum sepenuhnya secara maksimal menggunakan sistemn sanitary landfill dalam mengelola sampah di TPA Terjun. Hal ini terjadi keterbatasan lahan yang dimilki Pemko Medan sehingga kita masih menggunakan sistemopen dumping,” dumping,” dumping,” jelasnya.

            Selanjutnya Wakil Wali Kota juga mengajak kepada semua warga Kota Medan untuk sama-sama memahami apa yang sebernanya menjadi alasan penilaian yang diberi Kementerian LHK kepada kota Medan tersebut. ‘’Medan terus berbenah dari semua aspek, termasuk mengenai kebersihan. Untuk itu masyarakat jangan cepat berasumsi buruk terhadap pemerintah. Ayo sama-sama kita jaga kebersihan di kota yang kita cintai ini,’’ harapnya.

            Acara pelantikan pengurus DPD BMI Sumut periode 2019-2014 berlangsung mulai pukul 14.00 WIB.  Sasta SH dipercayakan menjadi Ketua DPD BMI Sumut untuk lima tahun ke depan. Selain Wakil Wali Kota, pelantikan turut dihadiri Kasatpol PP Kota Medan H M Sofyan dan pengurus DPC BMI se-Sumut.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *