Medan,Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menghadiri Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Abdul Azis SH MH sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan Kelas I A Khusus di Ruang Sidang Utama PN Medan, Jumat (21/9). Sebagai bentuk apresiasi sekaligus atas pelantikan sekaligus ucapan selamat datang dan bertugas, Wakil Wali Kota memakaikan tengkulok (topi khas Melayu) serta Songket Medan kepada Wakil Ketua PN Kelas I Khusus beserta istri.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan dilakukan Ketua PN Kelas I A Khusus Dr Djaniko MH Girsang SH Mhum. Selain Wakil Wali Kota, pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Medan, para hakim, pejabat struktural dan fungsional di lingkungan PN Medan serta Kabag Hukum Setdako Medan Bambang dan Kabag Humasy Ridho Nasution.
Dalam sambutannya usai pelantikan, Wakil Wali Kota mengatakan, bidang hukum merupakan salah satu bidang yang kerap dianggap sebagai ladang basah dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dikatakannya, banyak godaan dan cobaan yang datang menghampiri para ahli hukum dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya.
Agar para ahli hukum bisa tetap menjaga komitmennya, jelas Wakil Wali Kota, tentunya dibutuhkan nilai etika, moral dan spritual yang kuat dalam setiap individu yang terlibat dengan bidang hukum tersebut. Oleh karenanya Wakil Wali Kota berharap agar Wakil Ketua PN Medan Kelas IA Khusus yang baru dilantik dapat menjaga amanah tugas dengan sebaik-baiknya.
“Apabila para ahli hukum bisa istiqomah dalam menjaga amanah yang diembannya, insya Allah Indonesia akan mampu menjdi negeri yang senantiasa dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Wakil Wali Kota.
Sementara itu menurut Ketua PN Medan Kelas IA Khusus Dr Djaniko MH Girsang SH Mhum, kehadiran Abdul Azis SH MH sebagai Wakil Ketua PN Medan Kelas I A merupakan kelengkapan sehingga seluruh jajaran PN Medan Kelas I A Khusus kini sudah lengkap dan dapat melaksanakan semua tugas.
Oleh karenanya Girsang mengajak seluruh jajarannya untuk dapat bekerja bersama-sama, termasuk ketika melakukan pemutusan. “Mari kita bekerja keras dan ikhlas. Seberat apapun pekerjaan kalau dilakukan bersama-sama disertai rasa ikhlas dan tulus, mudah-mudahan pekerjaan yang berat tersebut dapat kita lewati,” pesan Girsang.