GENERASI NEWS

Kategori

Pemko Medan Fokus Memutuskan Mata Rantai Penyebaran Covid 19

By On Agustus 03, 2021

 


Saat ini, Pemko Medan fokus memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Jika pandemi ini tidak terkendali akan sulit mewujudkan lima program prioritas yang seluruhnya bertujuan mensejahterakan masyarakat Kota Medan. Hal itu disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, saat menerima audiensi Sekjen Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru/Bere (PPTSB), Selasa (3/8) di ruang kerjanya. Didampingi Kaban Kesbangpol Sulaiman Harahap dan Plt Kadis Komunikasi dan Informatika Mansursyah, Wali Kota menyebutkan dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Medan, Pemko Medan harus melakukan pengalihan, baik anggaran dan pikiran untuk fokus menangani pandemi Covid-19 ini. 

"Pemko Medan telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jika masyarakat tidak mau disiplin menerapkan prokes ini, maka pandemi Covid-19 juga tidak akan berakhir," kata Bobby. Di samping itu, Bobby juga menjelaskan, Pemko Medan terus gencar melakukan vaksinasi. Hanya saja, lanjut Bobby Nasution, ketersediaan vaksinasi saat ini masih minim.

“Insya Allah minggu kedua pada bulan Agustus ini stok vaksin untuk masyarakat Kota Medan sudah stabil," ucapnya  seraya mengimbau masyarakat agar tetap disiplin prokes. Bobby Nasution juga mengatakan, warga yang telah divaksin juga harus disiplin menerapkan prokes. 

"Lebih gampang kita menggunakan masker dan menahan diri untuk tidak berkerumun daripada harus mencari obat antivirus dan mencari-cari tabung oksigen. Kalau tidak perlu-perlu kali keluar rumah, sebaiknya tahan dulu. Jika harus keluar rumah, maka tetap disiplin prokes. Walaupun sudah divaksin kita tetap harus terapkan prokes sebagai proteksi perlindungan untuk diri sendiri dan orang lain," tegasnya. 

Sebelumnya, Sekjen Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru/Bere (PPTSB), Edward Sinaga mengatakan, pihaknya siap mendukung Pemko Medan dalam menjalankan lima program prioritasnya, termasuk program pembenahan kawasan heritage Kesawan yang juga diharapkan menjadi The Kitchen of Asia. Terkait itu, PPTSB  siap berpartisipasi dalam segi kuliner. 

"PPTSB ingin juga memperkenalkan kuliner khas dari marga Sinaga, sehingga masyarakat Kota Medan dapat ikut menikmati kelezatannya," ungkapnya.(Ir)

Walikota Bersama Wakapolri Tinjau Posko PPKM Mikro

By On Agustus 03, 2021

 


Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono meninjau Posko PPKM Mikro di Komplek Menteng Indah, lingkungan VII, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai, Selasa (3/8). Peninjauan ini dilakukan guna memastikan keefektifan posko yang mampu menekan angka penyebaran Virus Covid-19 berkat kepedulian warga di komplek tersebut. Posko PPKM Mikro ini terbentuk dari partisipasi warga komplek Menteng Indah, awal berdirinya posko ini tangguh namun seiring berjalannya waktu dan peningkatan angka penyebaran Covid-19 serta penerapan PPKM oleh Pemerintah, Posko ini berubah menjadi Posko PPKM Mikro dengan fasilitas yang cukup memadai seperti, ruang pelayanan kesehatan.

Dalam peninjauan Posko PPKM Mikro ini, hadir juga Wagubsu Musa Rajekshah, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra, Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kabinda Sumut, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS serta Unsur Forkopimda lainnya. Wakapolri Komjen Pol Gatot Edy Pramono mengapresiasi komitmen dan kepedulian paguyuban warga Menteng Indah dengan mendirikan Posko PPKM Mikro ini. Tentunya dengan adanya posko ini dapat dilakukan upaya maupun langkah-langkah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. "Saya kira jika kepedulian warga disini dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya sangat bagus. Sebab disini penerapan Prokes 5M sudah dijalankan dengan baik," Kata Wakapolri.

Wakapolri juga mengapresiasi upaya Paguyuban di Posko PPKM Mikro ini terhadap masyarakat yang sedang isolasi mandiri yakni bersama Babinkamtibmas dan Babinsa serta lengkap dengan dokter mendatangi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Selain itu guna mengurangi mobilitas warga, Paguyuban ini juga dapat memenuhi kebutuhan warga dan diantar langsung kerumah hanya dengan memanfaatkan Grup WhatsApp.

"Saya menilai kepedulian sosial disini sangat tinggi. Paguyuban ini juga sigap dan kreatif.  Dengan kepedulian warga ini saya yakin kita bersama dapat menekan penyebaran Virus Covid-19," Ujar Wakapolri. Selanjutnya Wakapolri menekankan kedepannya Paguyuban warga di Posko PPKM Mikro ini dapat terus menjalankan Prokes 5M dan bagi pihak puskemas agar tetap menjalankan 3T dengan metode yang benar. Diakui Wakapolri seluruh pihak sudah capek menangani penyebaran Virus Covid-19, Namun kita tetap harus semangat untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19.

"Patuhi 5M dan Kuatkan 3T. Serta lakukan Isolasi Mandiri dengan baik. Jika tidak memungkinkan Pemerintah Daerah telah menyiapkan Isolasi Terpusat. Untuk itu edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar dapat meminimalisir," Jelas Wakapolri. Dalam kesempatan tersebut usai meninjau Posko PPKM Mikro, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, peninjauan ini dilakukan guna memastikan pelaksanaan penerapan PPKM Mikro di Komplek Menteng Indah berjalan efektif guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Bobby Nasution juga mengucapkan terima kepada warga Komplek Menteng Indah yang telah berkolaborasi membentuk Posko PPKM Mikro ini. Tentunya keberadaan posko ini dapat mencegah penyebaran Virus Covid-19 khususnya di lingkungan VII, Kelurahan Menteng.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Paguyuban warga yang telah mendirikan Posko PPKM Mikro ini. Kedepannya saya mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (5M). Disamping itu Pemko Medan sendiri juga akan terus melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) agar pelaksanaannya berjalan lebih efektif lagi. Dengan kita disiplin menerapkan prokes, Insya Allah kita dapat menekan angka penyebaran Covid-19,” kata Bobby Nasution.

Bobby Nasution juga mengucapkan terima kasih kepada Wakapolri yang berkenan melihat langsung penerapan PPKM di Kota Medan. Tentunya sambung Bobby Pemko Medan terus melakukan upaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19 salah satunya dengan menyediakan Tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di Eks Hotel Soechi Medan. Isoter dengan fasilitas kesehatan yang lengkap dan 240 kamar ini difokuskan untuk warga dengan gejala ringan dan sedang (OTG).

Sementara itu Ketua Posko PPKM Mikro Menteng Aspan Effendi Nainggolan, menjelaskan sejak awal Covid-19 ada, Komplek Menteng Indah telah ada relawan untuk mencegah dan menanggulangi Covid-19 di lingkungan ini. Relawan ini mulai bekerja dengan mengumpulkan beras dan menyalurkan bantuan tersebut kepada warga di sekitar lingkungan VII. "Dengan memanfaatkan Grup WhatsApp dan guna mengurangi mobilitas kita membuat market online, sehingga warga yang tengah menjalani isolasi mandiri cukup menginformasikan kebutuhannya di Grup WhatsApp maka kami akan mengantarkan kebutuhannya," Jelasnya. Selain itu Aspan juga menjelaskan pihaknya juga telah melaksanakan Vaksinasi massal bagi warga di Komplek Menteng Indah. Pelaksanaan Vaksinasi ini bekerja sama dengan Puskemas kota Medan. Artinya warga tidak perlu keluar komplek untuk mendapatkan suntikan Vaksin.(Ir)

Wakapolri Bersama Wagubsu dan Walikota Tinjau Isoter Ex Hotel Soechi

By On Agustus 03, 2021

 


Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono bersama Wagubsu, Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution meninjau tempat isolasi terpusat (isoter) yang disediakan oleh Pemko Medan di Ex Hotel Soechi Medan, jalan Cirebon, Kec. Medan Kota, Selasa (3/8). Peninjauan ini dilakukan guna melihat fasilitas isoter yang telah disiapkan oleh Pemko Medan untuk masyarakat kota Medan yang terkonfirmasi covid-19 namun tanpa mengalami gejala (OTG). Usai melakukan peninjauannya Wakapolri menghimbau kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri dirumah. Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini memiliki fasilitas yang lengkap termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga.

"Saya menghimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar covid-19 yang sedang berada dirumah dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar datang ke tempat isolasi terpusat yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah, selain tempatnya aman juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga."himbau Wakapolri. Selain itu Wakapolri juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Sebab dengan disiplin melaksanakan prokes 5M merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai covid-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat."ujarnya. Dalam kesempatan itu juga Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal yang telah digelar di berbagai tempat tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal.

"Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity."ajak Wakapolri. Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution ditempat yang sama menjelaskan bahwa di lokasi Isoter ex Hotel Soechi sendiri saat ini telah diisi sekitar 51 warga. Namun dalam beberapa hari lalu delapan warga dipulangkan karena sudah dalam keadaan sehat. 

"Saat ini ada 51 warga disini, setelah sebelumnya delapan warga sudah kita perbolehkan pulang karena sudah sehat, namun ada tujuh warga yang kita rekomendasi agar dirawat di rumah sakit karena kondisinya menuju berat ditambah faktor usia yang sudah lansia"jelas Bobby Nasution. Bobby Nasution juga menambahkan bahwa tidak ada persyaratan tertentu bagi warga Medan yang ingin menjalani isolasi di tempat isoter ini, bahkan Pemko Medan juga menggratiskan seluruh biaya pelayanan.

"Tidak ada syarat-syaratnya namun yang paling diutamakan adalah yang OTG karena mereka yang berpotensi menyebarkan covid-19 tanpa disadari. Kemudian warga di zona merah juga harus berada di lokasi Isoter. Daerah yang zona orange selama sebulan juga mesti kemari untuk isolasi termasuk warga," pungkas Bobby Nasution. Sementara itu ketika ditanya terkait dengan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4, Bobby Nasution mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi pelaksanaan PPKM level 4 di Kota Medan. Salah satunya dengan memfokuskan penyekatan di perbatasan kota Medan. 

Sedangkan untuk di inti kota, Bobby Nasution mengatakan secara berangsur akan dikurangi. Pengurangan itu bukan lantaran efektivitas PPKM Level 4 di Kota Medan minim, melainkan mengikut aturan yang sudah sedikit dilonggarkan bagi masyarakat. Misalnya masyarakat sudah boleh makan di tempat atau dine in di restoran dengan batasan waktu sekitar 20 menit. 

"Penyekatan tetap kita fokuskan di perbatasan, sedangkan inti kota secara berangsur kita longgarkan. Namun begitupun kita lakukan yustisi di lapangan. Bagi yang kedapatan melanggar PPKM kita rapid tes antigen, kalau hasilnya reaktif kita karantina di tempat Isoter, ini kita lakukan untuk menghukum virusnya bukan orangnya." papar Bobby Nasution.(Ir)

Walikota Fasilitasi Keinginan Warga

By On Agustus 02, 2021

 


Setelah mendengar informasi ada warga yang tinggal di bawah jembatan Sungai Deli kawasan Jalan Kapten Maulana Lubis, Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung meminta Dinas Sosial untuk menangani warga tersebut. Saat ini warga asal Aceh yang mengaku sudah tiga tahun tinggal di bawah jembatan telah ditampung di Rumah Singgah Dinas Sosial. Bobby Nasution juga akan memfasilitasi keinginan warga tersebut untuk pulang ke kampung halamannya.


Hal ini terungkap ketika Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan kunjungan sekaligus meninjau warga asal Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Medan, Komplek Griya Pinang Mas Blok C No.1 Medan Sunggal, Senin (2/8) Malam.


Saat tiba di lokasi sekitar pukul 22:00 Wib, Bobby Nasution dengan masih mengenakan seragam dinas lengkap langsung menyapa warga asal Aceh di kamarnya. Wali Kota Medan didampingi Kadis Sosial, Endar Sutan Lubis dan Camat Medan Sunggal, Indra Mulia juga berinteraksi dengan warga dan warga tersebut mengaku senang mendapatkan perhatian dari Pemko Medan.


Dikatakan Wali Kota Medan, Pemko Medan telah memfasilitasi warga yang tinggal di bawah jembatan dan bakal memulangkan mereka ke kampung halamannya, di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Saat ini mereka ditampung sementara di Rumah Singgah dan direncanakan besok akan dipulangkan.


"Dinas Sosial Medan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bireuen terkait dengan warga yang tinggal di bawah jembatan. Besok rencananya akan kita kembalikan ke daerah asalnya," kata Wali Kota Medan.


Bobby Nasution menjelaskan informasi adanya warga yang tinggal di bawah jembatan diperoleh dari Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah yang saat itu sedang berkeliling di seputaran Kota Medan membagikan sembako untuk warga. Begitu mendengar informasi tersebut Bobby Nasution langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk menangani warga asal Aceh tersebut.


"Kemarin saya dihubungi Wakil Gubernur setelah beliau meninjau langsung ke lapangan. Begitu mendengar informasi saya langsung meminta Dinas Sosial menanganinya. Memang ada warga yang tinggal di Kota Medan tapi tinggal di bawah jembatan. Setelah di cek warga asal Aceh tersebut di bawa ke rumah singgah," Jelas Bobby Nasution.


Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan, begitu mendapat instruksi Wali Kota Medan pihaknya langsung mengecek ke lokasi dan membawa warga tersebut ke Rumah Singgah. Terkait dengan permintaan warga asal Aceh untuk dipulangkan ke daerah asalnya, Endar mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bireuen.


"Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bireuen terkait dengan pemulangan warga tersebut. pihaknya sudah melacak warganya dan sudah ditemukan lokasinya di Desa Matang, Kecamatan Samalanga, Bireuen. Mereka juga siap membantu untuk pemulangan," Jelasnya.(Ir)

Walikota Menyaksikan Isoter di Ex Hotel Soechi

By On Agustus 01, 2021


 Beroperasinya secara resmi Isolasi Terpusat (Isoter) di ex Hotel Soechi, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyaksikan secara langsung pasien yang terpapar Covid-19 masuk ke dalam ruangan IGD gedung Isolasi Terpusat, Minggu (1/8). Dengan menggunakan ambulance pasien tersebut dibawa oleh tenaga kesehatan yang berpakaian APD lengkap menuju ruang IGD yang terletak di bassment gedung Ex Hotel Soechi.

Bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Wali Kota Medan memastikan warga yang merupakan pasien pertama tersebut  mendapat perawatan medis dan selanjutnya menjalani Isolasi mandiri di kamar yang telah disediakan di Isolasi Terpusat ini. Dijelaskan Wali Kota Medan, hari ini mulai beroperasinya Isolasi Terpusat di ex Hotel Soechi. Untuk fasilitas dan perlengkapan medis maupun SDM sudah sangat lengkap dan memadai. Selain itu per hari ini sudah ada warga yang mendaftar secara pribadi untuk mendapatkan perawatan medis dan menjalani isolasi mandiri di Isolasi Terpusat ini.

"Selain warga yang kita wajibkan untuk menjalani isolasi mandiri disini, ada juga 10 warga yang sudah mendaftarkan diri. Mudah-mudahan pasien dapat menjalankan Isolasi Mandiri dengan baik, sebab fasilitas yang diberikan bukan main-main. Artinya kamar dengan fasilitasnya telah disterilkan," Kata Bobby Nasution. Bobby Nasution menambahkan, selain fasilitas medis dan kamar, di Isolasi Terpusat ini juga ada fasilitas kebugaran. Sebab dalam penanganan Covid-19, pasien bukan hanya minum vitamin atau obat, tetapi imun pasien juga harus dijaga dan dibentuk dari perasaan yang senang maupun gembira. Oleh karena itu stigma pasien di Isolasi dikurung itu tidak benar.

"Isolasi Terpusat ini pasien tidak dikurung, malahan pasien dapat memanfaatkan fasilitas kebugaran di lantai 5 gedung, baik itu tempat gym dan lapangan basket dan tenis yang akan dikhususkan untuk berjemur" Jelas Bobby Nasution. Dijelaskan Bobby Nasution bangunan Isolasi Terpusat ini terdiri dari 12 lantai dengan kapasitas 247 kamar. Karena bangunan ini bekas hotel jadi jenis kamar berbeda-beda, sehingga ini akan dimanfaatkan untuk pasien yang satu keluarga melakukan isolasi bersama di satu kamar. "Meskipun kapasitas 247 kamar, namun satu kamar bisa menampung lebih dari dua orang jika masih dalam satu keluarga," Tutur Bobby Nasution sembari menjelaskan biaya di Isolasi Terpusat ini gratis.

Bobby Nasution juga menjelaskan kriteria yang diutamakan bagi warga yang akan menjalankan isolasi mandiri di Isolasi Terpusat adalah warga yang bergejala ringan dan sedang. Terutama Orang Tanpa Gejala (OTG), karena OTG sangat berpotensi menyebarkan Virus Covid-19. Sebab warga yang OTG hanya sehari atau dua hari menjalani isolasi mandiri dirumah, Selain itu karena merasa dirinya sehat warga yang OTG tersebut dikhawatirkan akan beraktifitas diluar rumah.

"Karena gak ada bedanya OTG dengan orang yang tidak terpapar maka kita fokuskan OTG untuk menjalani isolasi mandiri di Isolasi Terpusat ini. Dengan begitu kita berharap dapat memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19," ujar Bobby Nasution. Selanjutnya Bobby Nasution mengungkapkan seluruh masyarakat kota Medan yang ingin mendapatkan perawatan medis dan menjalani isolasi mandiri dapat mendaftarkan diri. Artinya masyarakat dapat mendaftarkan melalui call center yang telah disediakan. Terkait dengan penyekatan, Bobby Nasution menjelaskan perlahan-lahan akan kita buka khususnya di inti Kota. Hal ini bukan karena tidak efektif namun sejalan dengan peraturan PPKM level 4 yang mengizinkan boleh makan ditempat selama 20 menit dan jam operasional sampai pukul 21:00 Wib. 

"Bersama Forkopimda telah sepakat, jika PPKM level 4 diperpanjang maka akan disesuaikan dengan peraturan yang ada agar lebih efektif. Untuk hukuman warga yang melanggar Prokes, Pemko Medan akan melakukan Swab Antigen jika reaktif dan di tes PCR positif maka warga tersebut akan menjalani isolasi mandiri di Isoter," Imbuh Bobby Nasution didampingi Sekda Wiriya Alrahman dan Segenap Pimpinan OPD, diantaranya Khairul Syahnan, Asisten Umum Renward Parapat, Kadis Kesehatan dr Syamsul Nasution, Kepala BPBD Arjuna Sembiring, Kasat Pol PP M Sofyan dan Plt Kadis Kominfo Mansyur Syah.

Terakhir Bobby Nasution berharap pasien yang masuk dan menjalani isolasi mandiri di Isoter jangan lama-lama disini, artinya cepat pulih. Guna mewujudkan hal tersebut, pada Isoter ini Pemko Medan berkolaborasi dengan Rumah Sakit Royal Prima untuk penanganan yang lebih profesional. "Nantinya pasien yang ada di Isoter ini akan mendapatkan pelayanan medis, kebutuhan gizi dan metode yang baik dari tenaga kesehatan profesional agar dapat segera pulih dari Covid-19," tutur Bobby Nasution.

Sementara itu Plt Kadis Kesehatan dr Syamsul Nasution menjelaskan setelah beroperasi tempat Isolasi Terpusat ini, baru satu orang pasien yang masuk dan langsung disaksikan Wali Kota Medan. Selain itu ada 10 pasien umum yang telah mendaftar secara pribadi dan salah seorang ASN juga direncanakan akan masuk ke Isoter.

"Saat ini Isoter lebih mengutamakan Warga yang ber KTP Medan," Jelasnya.(Ir)

Walikota Sampaikan Nota Pengantar Ranperda

By On Juli 19, 2021

 


Dalam rangka memberikan kepastian hukum terhadap aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) serta dalam rangka menyesuaikan dengan regulasi yang lebih tinggi dan kondisi terkini wilayah kota Medan, Pemko Medan akan melakukan penetapan zonasi PKL, hal ini merupakan bagian dari penataan ruang kota untuk menjamin terwujudnya ketertiban kenyamanan dan keindahan Kota Medan.

 

 

Demikian hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution ketika menyampaikan Nota pengantar terhadap Ranperda tentang penetapan zonasi aktifitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Medan dalam sidang paripurna DPRD Medan, Senin (19/7). Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Medan Hasyim SE dan dihadiri  Wakil Ketua Ihwan Ritonga, Rajudin Sagala dan Bahrumsyah. Hadir juga mendampingi Wali Kota, Wakil Walikota Medan Aulia Rachman serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan.

 

 

Dikatakan Wali Kota Medan Bobby Nasution, penetapan zonasi aktifitas PKL di Medan sangat perlu guna memberi payung hukum atas upaya penyelenggaraan penataan dan pemberdayaan PKL. Pemberdayaan itu sangat selaras dengan kondisi faktual serta perkembangan kebutuhan kota Medan serta mewujudkan Kota Medan sebagai Kota yang aman, bersih dan tertib serta menjadi amanah kota wisata yang bermartabat.

 

 

"Dalam penataan aktivitas PKL di Kota Medan terdapat banyak permasalahan kompleksitas dalam pemanfaatan ruang bagi PKL khususnya karena faktor kebutuhan masyarakat setempat. Seperti menggunakan wilayah jalan atau fasilitas umum yang menimbulkan gangguan ketentraman, ketertiban masyarakat, kebersihan lingkungan dan kelancaran lalu lintas sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi ruang publik. Sementara disisi lain Pemko harus melakukan penataan demi mewujudkan keamanan, keberhasilan dan ketentraman," Kata Wali Kota.

 

 

Bobby Nasution menambahkan, hal demikian menjadi pertimbangan penetapan zonasi aktivitas PKL sangat penting dilakukan sebagai bagian dari penataan ruang kota untuk menjamin terwujudnya ketertiban kenyamanan dan keindahan kota. "Amanat tersebut Juga telah tertuang dalam undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan Ruang dimana pada pasar 28 c disebutkan bahwa dalam rencana tata ruang wilayah kota harus Memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana Untuk kegiatan sektor informal," Jelas Bobby Nasution.

 

 

Usai membacakan nota pengantar, Wali Kota Medan selanjutnya menyerahkan nota pengantar Ranperda kepada Ketua DPRD Medan.Pada kesempatan itu Ketua DPRD Medan Hasyim SE menyampaikan, agenda penyampaian Pemandangan Umum Fraksi Fraksi DPRD Medan terhadap Ranperda yang akan dilaksanakan pada 26 Juli 2021.(Ir)

Walikota dan Wakil Walikota Ikuti Pengarahan Yang Disampaikan Presiden

By On Juli 19, 2021


 Wali Kota Medan, Bobby Nasution didampingi Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo terkait penanganan covid-19 secara virtual dari ruang Command Center Kantor Wali Kota Medan, Senin (19/7).

 

Dengan seksama Bobby Nasution memperhatikan setiap arahan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam arahannya Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh Kepala Daerah agar melakukan cheking dan control di lapangan, sebab kepemimpinan di lapangan sangat penting dalam kondisi berat saat ini. Presiden juga meminta agar Kepala Daerah betul-betul menyampaikan sosialisasi protokol kesehatan ke seluruh lapisan masyarakat serta segera menggunakan vaksinasi covid-19 yang telah di kirim ke daerah untuk di suntikan ke masyarakat.

 

"Kuncinya prokes harus betul-betul disampaikan ke masyarakat dan apabila ada kiriman vaksin segera disuntikan ke masyarakat kalau sudah habis segera minta lagi."kata Presiden.

 

Tidak hanya itu saja, Presiden juga meminta agar bantuan sosial dan dana desa juga segera disalurkan ke masyarakat.

 

Dalam kesempatan ini juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga turut menyampaikan perkembangan covid-19 di tanah air khususnya di Pulau Jawa dan Bali serta evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat diberbagai daerah.(Ir)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *