GENERASI NEWS

Kategori

Walikota Resmikan Peluncuran Sistem OSS

By On Agustus 09, 2021

 


Wali Kota Medan Bobby Nasution menyaksikan peresmian peluncuran Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko secara virtual di ruang Command Center Kantor Wali Kota, Senin (9/8). Peluncuran Sistem OSS Berbasis Risiko yang merupakan layanan daring penerbitan izin berusaha dan guna memudahkan pengusaha mikro hingga besar ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

 

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan Sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko inii merupakan reformasi signifikan dalam perizinan, menggunakan layanan perizinan online terintegrasi dan terpadu dengan paradigma perizinan berbasis risiko.

 

"Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, pagi ini saya resmikan peluncuran Sistem Online Single Submission berbasis risiko. Melalui Sistem OSS ini perizinan berusaha akan disesuaikan dengan tingkat risiko. Hal  tersebut tentunya akan membuat iklim kemudahan berusaha di Indonesia semakin baik," Kata Presiden Jokowi.

 

Presiden meyakini apabila OSS dapat dilaksanakan dengan baik maka investasi baik skala mikro, kecil, menengah maupun besar akan meningkat. Oleh karena itu Presiden memerintahkan kepada menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati dan wali kota agar disiplin mengikuti kemudahan dalam OSS ini. Selain itu Presiden juga menegaskan akan mengawasi langsung implementasi di lapangan.

 

 

"Apakah persyaratannya semakin mudah, apakah jumlah izin semakin berkurang, apakah prosesnya makin sederhana, apakah biaya makin efisien, apakah standar sama di seluruh Indonesia, dan apakah layanannya semakin cepat. Ini yang akan saya ikuti," tegasnya.

 

Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa OSS berbasis risiko merupakan salah satu implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU CK).

 

"Ini adalah amanah UU Cipta Kerja, dimana pemerintah wajib memberikan kepastian, kemudahan, efisiensi, dan transparansi bagi pelaku usaha. Sesuai arahan Bapak Presiden, saat ini kita menjalankan konsep “rem dan gas”. Bagaimana satu sisi kita menyelesaikan covid-19, dan di sisi lain, ekonomi harus jalan," Jelasnya.

 

Sementara itu Wali Kota Medan Bobby Nasution menyambut baik peluncuran Sistem OSS Berbasis Risiko. Tentunya Sistem OSS ini merupakan upaya pemerintah untuk mempermudah perizinan investasi di Indonesia. Sehingga pengusaha bisa secara langsung melakukan pendaftaran secara transparan, terbuka, dan terjamin.

 

"Pemko Medan menyambut baik Peluncuran Sistem OSS berbasis Risiko. Diharapkan sistem ini akan memudahkan perizinan investor dan pengusaha khususnya di kota Medan. Sehingga laju pertumbuhan perekonomian kota Medan pun mudah-mudahan akan terus meningkat," Jelas Bobby Nasution didampingi Kepala Bappeda Benny Iskandar.(Ir)

Kota Medan Harus Keluar Dari PPKM Level 4

By On Agustus 09, 2021

 


Kota Medan harus bisa keluar dari PPKM Level 4 menjadi Level 2. Caranya adalah dengan mengoptimalkan penanganan di sektor hulu terlebih dahulu baru kemudian ke sektor hilir. 

 

Hal ini dinyatakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat memimpin Rapat Evaluasi Perpanjangan PPKM Level 4 di Kota Medan di Ruang Rapat III, Senin (9/8).

 

Dalam rapat  secara hybrid yang diikuti antara lain oleh Sekda Wiriya  Alrahman, pimpinan OPD, camat, lurah se-Kota Medan itu, Bobby Nasution juga menyampaikan,  penyekatan untuk mengurangi mobilitas akan dioptimalkan di 5 kecamatan penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Kota Medan. Kelimanya adalah Kecamatan Medan Selayang, Medan Helvetia, Medan Johor, Kecamatan Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan. 

 

Bobby Nasution memaparkan, penyekatan di 5 kecamatan ini nanti lebih di-zoom-kan lagi hingga ke tingkat kelurahan dan lingkungan. Sebab, di kecamatan-kecamatan ini selalu terdapat 4 - 5 rumah yang terpapar Covid-19. 

 

"Hanya sebentar mengalami penurunan kemudian naik lagi tidak pernah keluar dari zona merah. Sehingga harus benar-benar dipastikan untuk memisahkan mana apel yang baik dan mana apel yang buruk. Artinya 5 kecamatan ini harus dipastikan pengurangan mobilitasnya," ujar Bobby Nasution seraya mengatakan telah berkoordinasi dengan Kapolrestabes untuk melakukan penyekatan tersebut.

 

Bobby Nasution pun meminta agar besok kelima kecamatan ini sudah dapat memastikan titik-titik penyekatan dan penutupan. 

 

"Penyekatan di 5 pintu masuk Kota Medan juga harus lebih diperketat dengan melakukan tracing dan testing. Setiap yang ingin masuk wajib di-swab antigen atau membawa surat telah melakukan rapid antigen jika memiliki kepentingan di dalam Kota Medan. Jika tidak terlalu penting dan tidak mau di-swab mereka akan disuruh putar balik. Kita harus tegas, jangan tanggung-tanggung. Masyarakat sudah banyak yang mengeluh, jangan sampai hasilnya tidak ada," ucapnya. 

 

Bukan hanya di darat,  Pemko Medan juga akan melakukan pembatasan masuk ke Kota Medan melalui pelabuhan di Belawan. Bobby Nasution menyebutkan, ada 470 kapal yang masuk ke Kota Medan dan itu tidak hanya cukup dicek suhu tubuh penumpangnya saja, tetapi juga harus di swab antigen. 

 

"Kalau ada yang reaktif jangan diperbolehkan turun biar dia di kapal dan menunggu langkah selanjutnya," lanjutnya.

 

Sedangkan untuk penanganan mobilitas di inti Kota Medan, Pemko Medan melakukan patroli operasi yustisi dibantu Satgas Covid-19 kecamatan  Satpol PP serta TNI/Polri. Masih banyak cafe yang buka lebih dari jam 21.00 WIB. Bobby Nasution juga meminta kepada para camat agar benar-benar bertindak tegas dalam mengurangi mobilitas yang dapat memicu terjadinya kerumunan. 

 

Bobby Nasution juga menyampaikan, Pemko Medan telah memiliki 2 tempat isolasi terpusat yakni Gedung P4TK yang berada di Jalan Setiabudi No 75, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dan Eks Hotel Soechi. Kecamatan juga dapat membuat tempat isolasi di tingkat kecamatan dengan menyediakan satu gedung dengan bekerjasama antar sektoral. Kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman) Pemko Medan menanggung makannya selama menjalani isoman sebanyak 3 x 1 hari. 

 

Dia juga menegaskan, pihak kelurahan dan kecamatan wajib memberikan nomor penjaga posko ke warga yang isoman untuk keperluan cek kesehatan. 

 

"Saya pernah mencoba menelpon ke call center, saya bilang kalau saya positif dan mereka malah menyuruh saya datang ke rumah sakit sendiri lalu ke puskesmas. Dari situ aja mereka secara tidak langsung membiarkan Covid-19 menyebar. Saya juga pernah lihat chat dari aduan masyarakat antara masyarakat dengan petugas puskesmas, dan dari responnya saja  sudah tidak baik," jelas Bobby.

 

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota juga melihat pemaparan dari Plt Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan terkait pola penanganan isolasi lingkungan di Kecamatan Medan Tuntungan. Dalam paparannya, ia menjelaskan alur verifikasi data warga yang terpapar Covid-19, proses pelaksanaan isolasi lingkungan, melaksanakan posko 24 jam, peta lingkungan, hingga penanganannya kepada warga yang sedang isoman.  

 

"Saya apresiasi langkah yang diambil Kecamatan Medan Tuntungan ini, saya juga apresiasi kejujurannya yang takut jika wilayahnya masuk ke zona merah. Kecamatan Medan Tuntungan juga dapat mengajak kader PKK dan kelompok masyarakat dalam membantu warga yang terpapar," ungkap Bobby Nasution.

 

Terkait vaksinasi, sambung Bobby Nasution, Pemko Medan akan lebih fokus ke tingkat kelurahan dan lingkungan. Oleh karenanya, dia meminta kepada semua kepling untuk mendata warga yang sudah dan yang belum di vaksin. "Kepada kepling agar menyiapkan datanya sehingga saat vaksinasi diserahkan ke tingkat kelurahan sudah tidak kewalahan lagi," harapnya.(Ir)

Ranperda RPJMD Tahun 2021-2026 Disahkan

By On Agustus 09, 2021


 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 disahkan bersama oleh Pemko Medan dengan DPRD Kota Medan. Pengesahan ranperda tersebut ditandai dengan penandatanganan bersama oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution dengan pimpinan DPRD Kota Medan, di Gedung DPRD Medan, Senin (9/8).

 

Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan tahun 2021-2026 mengusung visi yaitu "terwujudnya masyarakat Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif", serta menjabarkan visi yang di maksud kedalam tujuh misi yaitu Medan Berkah, Medan Maju, Medan Bersih, Medan Membangun, Medan Kondusif, Medan Inovatif dan Medan Beridentitas. Visi dan misi tersebut tentunya harus dicapai dengan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak, sebab Pembangunan Kota Medan bukan saja menjadi tanggung jawab Pemko Medan semata, namun harus ada keterlibatan semua komponen baik Pemerintah Kota, DPRD, aparat keamanan, dunia usaha, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.

 

"Saya menyadari dengan adanya pandemi covid-19 saat ini masalah dan tantangan pembagunan kota semakin berat, namun di sisi lain kita juga harus memiliki optimisme dan semangat untuk saling bahu membahu, bersama-sama bekerja keras membangun kota ini. Dengan begitu saya yakin kita akan mampu mewujudkan target-target pembangunan kota selama lima tahun kedepan sebagai mana yang sudah kita tetapkan bersama."kata Bobby Nasution yang hadir didampingi Wakil Wali Kota Medan, H. Aulia Rachman dan Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman.

 

Disamping itu, Bobby Nasution juga percaya bahwa proses perencanaan yang sistematis akan mampu mendorong percepatan dan perluasan laju pembangunan kota pada masa yang akan datang. Oleh sebab itulah Bobby Nasution menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada anggota Dewan yang telah bersama-sama membahas ranperda RPJMD ini dengan sistematis serta berlandaskan semangat demokrasi, sinergitas dan menjunjung nilai kebersamaan sehingga subtansi RPJMD tersebut mengalami penajaman dan penyempurnaan.

 

"Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh anggota DPRD Medan atas saran dan masukan serta dukungan yang diberikan selama pembahasan, terutama dalam rangka perumusan arah kebijakan umum dan program jangka menengah daerah."pungkas Bobby Nasution.

 

Pembahasan RPJMD Kota Medan yang digelar melalui sidang paripurna DPRD Kota Medan yang di pimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H. Ihwan Ritonga ini sebelumnya juga diawali dengan penyampaian laporan hasil panitia khusus (pansus) yang disampaikan oleh Sudari kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pendapat dari masing-masing Fraksi DPRD Kota Medan.(Ir)

Walikota Tinjau Isolasi Lingkungan di Helvetia Timur

By On Agustus 06, 2021


 Bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito, Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau lokasi isolasi lingkungan di Jalan Sejahtera Pondok Surya Lingkungan 6, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (6/8). Sebanyak 7 rumah dengan 14 orang warga di lingkungan tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. 

Peninjauan ini dilakukan usai Bobby Nasution beserta Ganip Warsito meninjau Gedung  Karantina dan Isolasi Terpusat (Isoter) Covid-19 Pemko Medan di Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Jalan Setia Budi, Medan Helvetia, yang digunakan sebagai tempat isolasi bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala (OTG). Di posko isolasi lingkungan itu, Bobby Nasution dan Ganip Warsito disambut Sekretaris Camat (Sekcam) Medan Helvetia Alex Sinulingga.

Kepada Ganip Warsito dan Bobby Nasution, Alex melaporkan, ada 7 rumah dengan 14 warga yang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, sebenarnya 4 warga telah dinyatakan sembuh setelah hasil pemeriksaan menunjukkan negatif. Namun pagi itu, lanjutnya, 4 orang warga lagi lainnya dinyatakan positif sehingga jumlahnya tetap 14 orang.  

“Semula 4 orang ingin kita kirimkan ke Gedung P4TK untuk menjalani isolasi. Tapi, kondisi mereka memburuk sehingga kita rujuk ke RSU Mitra Medika dan RSU Royal Prima. Sedangkan 10 warga yang positif menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” kata Alex. Menanggapi itu, Ganip Warsito menyarankan agar 10 warga yang positif Covid-19 dengan gejala ringan itu disarankan menjalani isolasi di Gedung Karantina dan Isoter Covid-19 Pemko Medan, baik Gedung P4TK maupun eks Hotel Soechi Medan karena tempatnya lebih baik dan sangat terkontrol. Dikatakan Ganip, melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah harus memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi. Selain harus memiliki ruangan dan kamar mandi terpisah dengan anggota keluarga yang tidak terpapar, warga yang menjalani isoman tidak memiliki komorbid (penyakit bawaan) serta berusia di bawah 45 tahun.

“Apabila persyaratan itu tidak terpenuhi, lebih baik isolasi dilakukan di tempat isoter yang telah disediakan sehingga penanganan yang dilakukan lebih baik lagi,”tegas Ganip. Saat itu Ganip dan Bobby Nasution menyerahkan bantuan berupa sembako, masker serta suplemen vitamin kepada tokoh masyarakat setempat untuk selanjutnya disalurkan kepada 10 warga yang  tengah menjalani isoman. Mereka mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan (prokes) dan mengikuti vaksinasi agar terhindar dari Covid-19.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah menjalankan prokes dan mengikuti penerapan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Yang penting masyarakat harus mengubah perilaku agar senantiasa disiplin menjalankan prokes, minimal menggunakan masker dan selalu hidup bersih. Jika ada program vaksinasi, Pak Wali bisa memprioritaskan mana yang lebih didahulukan,” ungkapnya.

Di kesempatan tersebut, Bobby Nasution bertanya kepada Sekcam Medan Helvetia apa saja yang dibutuhkan terkait pelaksanaan isolasi lingkungan yang dilakukan. Jika ada kekurangan seperti disinfektan, sebut Bobby Nasution, segera ajukan untuk diberikan. Setelah itu Bobby Nasution memberikan arahan kepada warga dan Camat Medan Helvetia Andi Mario Siregar sehingga pelaksanaan isolasi lingkungan berjalan dengan baik guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kawasan tersebut. Kemudian Bobby Nasution memberikan suplemen vitamin yang dipaketkan untuk warga yang menjalani isolasi mandiri. 

"Koordinasi harus terus dijaga, antara warga dan pemerintah juga kita mintakan bantuan Polri dan TNI untuk bersama warga saling bergotong-royong. Isolasi lingkungan sejauh ini mampu mencegah dan mengontrol penyebaran Covid-19. Saya ucapkan terimakasih atas partisipasi seluruh warga," kata Bobby Nasution.(Ir)

Walikota Tinjau Ruangan Isoman Pirngadi dan Hotel Soechi

By On Agustus 06, 2021

 


Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Ganip Warsito melakukan peninjauan ke RSUD dr Pirngadi Medan, Jumat (6/8). Kunjungan ini guna melihat progres renovasi ruangan Isolasi mandiri (Isoman) dan ICU untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat. Ruangan Isoman dan ICU ini direnovasi setelah dipilih Wali Kota Bobby Nasution sebagai satu dari tiga tempat isolasi mandiri (isoman) pasien COVID-19 di Medan. Selain itu Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan juga memberikan bantuannya untuk ruangan Isoman tersebut.

Langkah dan upaya Bobby Nasution dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Medan termasuk menyediakan tempat Isoman khususnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ini mendapat apresiasi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Ganip Warsito. Menurutnya penyediaan tempat Isoman ini merupakan langkah tepat guna mengantisipasi jika kasus Covid-19 meningkat. Namun hal terpenting adalah penanganan di hulu harus lebih maksimal agar penanganan di hilirnya terkendali.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada bapak Wali Kota Medan yang mengupayakan tempat Isoman. Apalagi ruangan yang dikonversi menjadi ruangan Isoman bagi pasien Covid-19 ini mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian PUPR. Tentunya kolaborasi kita untuk menyediakan tempat Isoman maupun Isoter dapat menekan penyebaran Virus Covid-19," Kata Kepala BNPB RI. Kepala BNPB berharap, ruangan Isoman dan ICU khusus Pasien Covid-19 di RSUD dr Pirngadi dengan total ruangan 140 ditambah 20 bed ICU ini dapat segera beroperasi. Sehingga jika kasus terus meningkat dapat menampung pasien terkonfirmasi positif Covid-19 khususnya di Kota Medan. "Saya berharap ruangan ini dapat segera beroperasi agar dapat menampung pasien Covid-19 jika kasusnya meningkat," Harap Kepala BNPB RI.

Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam kesempatan tersebut menjalankan Pemko Medan telah menyiapkan tiga lokasi isolasi mandiri (isoman) bagi pasien positif Covid-19. Ketiga tempat isolasi mandiri itu adalah eks Hotel Soechi, RSUD dr Pirngadi Medan dan Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK). 

"Lokasi ini disiapkan sebagai antisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Medan. Khususnya di RSUD dr Pirngadi ruangan ini untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat. Penyediaan ruangan isoman di RSUD dr Pirngadi Pemko Medan mendapatkan bantuan dari Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan," Jelas Wali Kota Medan. Sementara itu, Dirut RSUD dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan mengungkapkan setelah berkunjung melihat renovasi ruangan Isoman bagi Pasien Covid-19, Kepala BNPB dan bapak Wali Kota Medan senang melihat progresnya. Renovasi ruangan ini bantuan dari Kementerian PUPR dan Alkes untuk ruangan tersebut dibantu oleh Kementerian Kesehatan.

"Direncanakan ruangan Isolasi Covid-19 ini akan beroperasi pada tanggal 12 Agustus 2021 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun RSUD dr Pirngadi Medan. Sambil menunggu bantuan dari Kementerian Kesehatan, Alkesnya nanti kita pakai dari RSUD dr Pirngadi," jelasnya. Usai melakukan peninjauan ke RSUD Pirngadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional, Letjen TNI Ganip Warsito, juga meninjau lokasi isolasi terpusat di eks Hotel Soechi Internasional,Jalan Cirebon. Sejak 1 Agustus lalu, gedung yang merupakan aset Pemko Medan ini telah diubah menjadi tempat warga terkonfirmasi positif Covid-19, baik yang tanpa gejala maupun bergejala ringan. Per Jumat (6/8), sudah 73 warga yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi di tempat ini.(Ir)

Walikota Tinjau Pemakaman Khusus Covid 19

By On Agustus 05, 2021

 


Dalam sepekan terakhir ini, 107 jenazah dikebumikan di Pemakaman Khusus Covid-19 di Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.


Hal ini dikatakan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat meninjau pemakaman khusus Covid-19, Kamis (5/8).


"Kita belum setengah jam di sini saja sudah ada tiga mobil ambulance yang masuk. Dari pagi sampai siang ini, sudah 7 orang yang dimakamkan," ujarnya.


Bobby Nasution mengatakan, sejak awal kasus Covid-19 di Medan hingga hari ini, sebanyak 1581 jenazah sudah dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19 ini. Sebagian diantaranya berasal dari luar Kota Medan.


"Total yang sudah dimakamkan 1581 itu yang sudah dimakamkan dari tahun 2020 kemarin. Kapasitas kita di sini ada 5000 untuk jenazah. Cuma jangan berpikir masih ada slot. Kita berpikir bagaimana mencegahnya," sebut Bobby Nasution.


Angka kasus kematian Covid-19 di Kota Medan saat ini, lanjut Bobby Nasution, cenderung meningkat. Dia mengharapkan warga Medan berperan ikut mencegah penyebaran Covid-19.


"Saya sampaikan ini harus sama-sama kita cegah, lebih bagus kita mencegah, karena kalau sudah terpapar tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain mengobati untuk memperkuat imunitas tubuh," ungkapnya.


Bobby Nasution mengharapkan, jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 ini dapat ditekan semaksimal mungkin.


"Kalau bisa ini tidak mencapai angka dua ribu dengan cara kita datang ke sini bagaimana prosesnya agar disampaikan ke masyarakat bahwasannya memang benar adanya Covid-19 ini," katanya.


Terkait pasien Covid-19 asal luar daerah yang dirawat dan meninggal di Medan, sebut Bobby Nasution, masih diperbolehkan untuk dimakamkan di lokasi TPU ini, asal daerah asalnya berjarak tempuh lebih empat perjalanan dari Medan.


"Total 1581 itu ada juga warga di luar Medan ada, seperti yang saya sampaikan tadi maksimal 4 jam harus dimakamkan. Jadi kalau masih sekitar Deliserdang, Binjai yang tidak lebih 4 jam waktu tempuhnya ya kita masih terima di sini," katanya.

Ia menekankan jangan sampai ada pengutipan biaya, lebih khususnya untuk jenazah asal luar Kota Medan.


"Yang penting jangan sampai terjadi yang dari luar daerah ke situ dan diminta biaya. Proses pemakamannya harusnya ditanggung Pemko Medan. Hal seperti ini harus dicek ke lapangan," tegasnya.(Ir)

Walikota Harap HMI Ajak Masyarakat Patuhi Prokes

By On Agustus 03, 2021

 


Wali Kota Medan, Bobby Nasution berharap elemen mahasiswa, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan, turut mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan (prokes) guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Harapan itu disampaikannya saat menerima audiensi pengurus HMI Cabang Medan di ruang kerjanya, Selasa (3/8). Bobby Nasution mengatakan, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 di Medan mengalami peningkatan. Kota Medan juga dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan  Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Di samping penerapan PPKM Level 4 dan gencar melakukan vaksinasi massal guna membentuk herd immunity, sebut Bobby Nasution, Pemko Medan juga telah menyediakan anggaran dari APBD Kota Medan sebesar Rp33 miliar untuk bantuan sosial bagi 123.592 KK warga yang terdampak Covid-19, di luar bantuan sosial 88.000 paket dari pemerintah pusat.

Bobby Nasution didampingi Kaban Kesbangpol, Sulaiman Harahap dan Plt Kadis Komunikasi dan Informatika, Mansursyah, mengatakan, pandemi Covid-19 ini berdampak kepada semua pihak, termasuk Pemko Medan, sehingga banyak program yang telah dipersiapkan terkendala. Meski demikian, Bobby Nasution meminta semua pihak untuk tetap semangat dan optimis sehingga dapat cepat keluar dari pandemi Covid-19. 

Bobby Nasution juga mengajak HMI Medan berkolaborasi dengan Pemko Medan menggelar vaksinasi untuk masyarakat, terutama pemuda dan mahasiswa. Sedangkan Ketua HMI Cabang Kota Medan Rizki Akbar Maulana Siregar menjelaskan, kedatangan mereka untuk menguatkan silaturahmi elemen mahasiswa untuk berkolaborasi dengan Pemko Medan guna bersama-sama membangun Kota Medan. 

Rizki menegaskan, HMI Cabang Kota Medan siap  mengawal  dan mendukung visi misi Wali Kota, serta seluruh program yang dijalankan, termasuk upaya penanganan Covid-19, di antaranya pelaksanaan PPKM dan vaksinasi massal. Dalam pertemuan itu, Rizki juga menyampaikan rencana menggelar simposium guna menghimpun semua potensi pemuda dan mahasiswa untuk mengawal dan mendukung seluruh program yang dijalankan Pemko Medan. Mereka yakin apa yang dilakukan Wali Kota untuk memajukan Kota Medan sangat baik. 

Sebagai langkah awal, jelas Rizki, mereka akan menggelar simposium pada 15 Agustus mendatang. Selain dialog, dalam kegiatan secara virtual ini, akan ditampilkan karya anak-anak Medan yang luar biasa. Diharapkannya, kegiatan ini dapat menjadi pemantik bagi pemuda dan mahasiswa untuk berhimpun mendukung dan mengawal program-program pembangunan.(Ir)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *